Bisnis.com, JAKARTA— Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim mengajak swasta berperan serta membangun pendidikan dengan peningkatan kualitas guru dan infrastruktur di sejumlah daerah.
Menurutnya, tanggung jawab pendidikan tidak bisa dikerjakan sendirian oleh pemerintah. Tetapi oleh seluurh elemen masyarakat termasuk perusahaan swasta dan BUMN.
“Berapapun anggarannya, persoalan pendidikan tidak pernah ada habisnya. Untuk itu semua lembaga terutama sektor swasta juga mesti terlibat dalam membangun pendidikan Indonesia,” katanya usai penandatanganan kesepakatan program Gerakan Indonesia Berkibar (GIB) di Jakarta, Kamis (22/5/2014).
Dia mengatakan belum seluruh anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari infrastruktur yang masih kurang di beberapa daerah, hingga keengganan anak mengikuti jenjang pendidikan.
Musliar menuturkan jumlah siswa secara nasional, SD mencapai 24 juta, SMP 16 juta, dan SMA 11 juta. “Ada yang lucu di situ, ternyata tidak semua tamatan SD melanjutkan ke SMP, dan tamatan SMP melanjutkan ke SMA. Ini jadi tugas bersama kenapa bisa terjadi,” katanya.
Mengatasi itu, untuk tingkat SD pelaksanaan UN dan kelulusannya diserahkan sepenuhnya kepada sekolah. Sehingga sekolah memiliki kewenangan penuh meluluskan siswanya.
“Harapannya mereka mau melanjutkan pendidikan. Karena yang kami temui, banyak anak SD berhenti sekolah disebabkan tidak lulus UN,” ujar mantan rektor Universitas Andalas itu.