Bisnis.com, MAGELANG--Pemerintah belum mengambil kebijakan untuk mengurangi jamaah umroh/haji yang akan brangkat menyusul merebaknya virus MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus).
"Pemerintah belum memiliki alasan utuk menunda atau mengurangi jumlah jamaah yang akan umroh maupun menunaikan ibadah haji," kata Menteri Agama Suryadharma Ali.
Menurutya, seperti dikutip Antara, Kamis (15/5/2014) berita merebaknya MERS-CoV sebetulnya sejak 2012, dan pada 2014 semakin meningkat.
"Setahu saya, pada 2012 dan 2013 tidak ada korban dari kalangan jamaah umroh maupun haji Indonsia," katanya.
Menag menambahkan, pada 2014 terutama April eskalasinya meningkat.
Namun pemerintah belum akan mengambil kebijakan menunda atau mengurangi jumlah jamaah yangakan berangkat umroh/haji, karena ada beberapa alasan.
Pertama, kata dia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menganggap kejadian tersebut sebagai kejadian luar biasa.
Kemudian tingkat fatalitas akibat kematiannya tidak begitu besar, untuk MERS-CoV sekitar 35%, flu burung 85%, dan rabies 100%.
Namun, kata Surya, bukan berarti pemerintah menganggap ringan keadaan ini.
Pemerintah tetap waspada dengan melakukan langkah antisipasi, a.l. Kementerian Kesehatan sudah mengeluarkan lima buku pedoman untuk mengatasi MERS-CoV, dan nanti ada buku petunjuk bagi jamaah haji maupun umroh.
Agar jamaah haji/umroh Indonesia yang pulang ke Tanah Air yang kemungkinannya terjangkit virus tersebut, tidak menyebar di Indonesia, maka di setiap bandara akan dipasang 'thermal body scanner'.
"Sehingga, kalau ada yang suhu badannya tinggi atau panas tertentu, dan mencurigakan, akan terdeteksi," katanya.
Kemudian yang bersangkutan akan diobservasi. "Apabila ternyata bebas MERS-CoV, maka bisa langsung pulang ke rumah," katanya.
VIRUS MERS-COV MEREBAK: Jamaah Haji/Umrah RI Belum Akan Dikurangi
Pemerintah belum mengambil kebijakan untuk mengurangi jamaah umroh/haji yang akan brangkat menyusul merebaknya virus MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium