Bisnis.com, JAKARTA—Peta koalisi perebutan kekuasaan dalam pemilihan umum presiden 2014 sudah mulai terbentuk. Dua calon presiden yang mengemuka dianggap memiliki keunggulan masing-masing dalam bidang ekonomi.
Aviliani, ekonom sekaligus Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) menilai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo memiliki pengalaman mengatasi kondisi ekonomi domestik di daerah.
“Jokowi punya pengalaman baik di daerah dan Jakarta dilihat dari ekonomi domestik. Manajemen eksekusinya sudah diketahui masyarakat,”ujarnya, Rabu(14/5/2014).
Kemampuan menyederhanakan rumitnya persoalan birokrasi juga menjadi salah satu keunggulan Jokowi. Hal itu bisa menjadi pengalaman yang diimplementasikan dalam pemerintahan mendatang.
Kendati demikian, lanjut dia, masyarakat belum mengetahui visi dan misi Jokowi dalam pengembangan ekonomi internasional. Jika terpilih, calon presiden asal Solo itu harus menunjuk orang yang mampu meningkatkan daya tawar Indonesia dan bernegosiasi di pasar global.
Di sisi lain, pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dianggap menguasai pasar dan kebijakan ekonomi internasional.
“Dari segi pengusaha, Prabowo sudah 10 tahun berinvestasi di luar negeri sehingga menguasai pasar investor luar, jadi dari segi internasional cukup bagus,”katanya.
Terlepas dari keunggulan dan kekurangan kedua calon pemimpin bangsa, menurut Aviliani, investor tidak menolak siapapun yang menjadi pemenang dalam Pemilu 2014.
“Kalau yang menang salah satu di antara dua calon itu tidak ada masalah, investor tidak menolak salah satu. Ekonomi tidak akan berbalik signifikan langsung, yang penting menjaga kebijakan,”tandasnya.