Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu korporasi pengembang properti yang turut masuk sektor pendidikan adalah PT Jababeka Tbk.
Sejak 1997, sebuah sekolah sudah dikonsepkan di daerah Cikarang, Bekasi. Namun baru pada 2001, sekolah tersebut diakui dengan nama Sekolah Tinggi Teknik Cikarang.
Pada 2002, sekolah tersebut bertransformasi menjadi universitas yang digadang-gadang sebagai universitas swasta termahal di Indonesia, President University.
Penelitian pada laman thecrowdvoice.com pada 2011 menyebutkan President University menempati peringkat pertama universitas swasta termahal di Indonesia dengan biaya kuliah Rp25 juta per semester. Peringkat kedua dan ketiga disusul ole Swiss German University (SGU), dan Universitas Pelita Harapan (UPH).
Meskipun President University sohor dengan biayanya yang fantastis, hal ini tidak dijadikan ajang bisnis ataupun investasi bagi PT Jababeka Tbk.
Wakil Presiden Direktur PT Jababeka Tbk Tanto Kurniawan mengatakan pengembangan sektor pendidikan tidak berhubungan dengan perputaran roda bisnis perusahaan.
“Sebagai pengembang, pembangunan sekolah adalah tanggung jawab kami sebagai pelengkap pembangunan suatu kota,” katanya kepada Bisnis, Senin (5/5/2014).
Selain itu, pengembang juga bertanggung jawab terhadap pembinaan mentalitas dan karakter generasi muda di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Bekasi.
Seiring dengan berjalannya waktu, program pendidikan ini diterapkan sebagai Corporate Social Resonsibility (CSR) dari PT Jababeka Tbk.
Menurut Tanto, perputaran dana di bidang pendidikan akan menjadi milik sektor pendidikan seutuhnya.
“Jangankan 1%, satu sen pun kami tidak menikmati hasil dari President University. Jadi universitas ini tidak kami jadikan ajang bisnis,” ujarnya.
Perputaran dana di President Universit tersebut digunakan untuk investasi universitas itu sendiri seperti pembangunan kampus, perpustakan dan klinik.