Bisnis.com, JAKARTA - Peserta ujian nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat yang diselenggarakan mulai Senin (5/5/2014) diimbau untuk tidak mempercayai bocoran kunci jawaban.
"Jangan percaya dengan kunci jawaban. Kalau mau sukses hadapi UN, cukup dikerjakan saja," kata Wamendikbud bidang Pendidikan, Musliar Kasim hari ini usai melakukan inspeksi mendadak ke beberapa SMP di Jakarta.
Isu bocoran soal merupakan ulah dari oknum yang tidak menginginkan UN berlangsung sukses. "Kami menjaga agar UN ini kredibel".
Dia menjelaskan UN diperlukan sebagai alat ukur kelulusan, pemetaan, intervensi dan masuk pendidikan selanjutnya hingga perguruan tinggi.
Meskipun demikian, UN juga bukan satu-satunya alat ukur. UN hanya menentukan 60% kelulusan, sedangkan 40%lainnya ditentukan nilai sekolah.
Pada tahun lalu, tingkat kelulusan UN SMP sederajat mencapai 99%.
"UN diperlukan untuk mengukur kompetensi anak".
Dia menambahkan setiap kelas terdapat 20 peserta dan 20 variasi soal UN, sehingga kemungkinan peserta UN berbuat kecurangan sangat kecil.
UN SMP sederajat akan dilangsungkan pada Senin (5/5) hingga Kamis (8/5). Jumlah peserta UN SMP sederajat secara nasional mencapai 3.902.938 pelajar. Sedangkan yang peserta yang ikut Paket B sebanyak 227.743.
Mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. (ant/yus)