Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku aksi protes pro Rusia mengepung sejumlah gedung milik Pemerintah Ukraina di tiga kota wilayah timur negara itu kemarin, sehingga memicu tudingan dari pemerintah pro Eropa di Kiev bahwa Presiden Vladimir Putin berada di balik kelompok separatis tersebut.
Para pemrotes itu mengepung sejumlah gedung pemerintahan di kawasan industri Donetsk dan sejumlah kantor layanan keamanan di dekat kota Luhansk. Mereka melambaikan bendera Rusia dan menuntut referendum seperti yang dilaksanakan di Krimea.
Mereka kemudian mengepung gedung pemerintahan regional di Kharkiv, kota kedua terbesar Ukraina, menurut kantor berita Interfax. Ketiga kota itu berada di dekat perbatasan dengan Rusia.
Medagri Ukraina Arsen Avakov berjanji akan memulihkan kondisi keamanan di kawasan timur Ukraina tanpa menggunakan kekerasan. Dia juga menuding Presiden Ukraina tersingkir Viktor Yanukovich yang punya basis politik di Donetsk, berkonspirasi dengan Putin untuk memicu ketegangan.
"Putin dan Yanukovich memerintahkan dan membiayai kerusuhan oleh kelompok separatis di wilayah timur Ukraina. Mereka yang melakukan aksi tidak banyak namun sangat agresif,” ujar Avakov sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (7/4/2014).