Bisnis.com, BANGKOK - Harga beras Asia kemungkinan akan mengalami penurunan lebih lanjut seiring dengan membanjirnya beras Thailand di pasar beras dunia.
Upaya Thailand untuk menghabiskan cadangan berasnya tersebut memicu perang harga dengan Vietnam dan India.
Rencananya, Pemerintah Thailand akan menjual sekitar 1 juta ton setiap bulan, padahal sebelumnya Thailand hanya mengekspor 558.000 ton beras per bulan pada tahun lalu. Acuan harga Thailand juga
Asosiasi Eksportir Beras Thailand memperkirakan harga patokan beras Thailand akan turun hingga 11% menjadi US$350 pada Mei tahun ini.
Pasalnya, harga acuan beras tersebut berada di bawah standar Vietnam dan India, sehingga mengancam harga beras di kedua negara itu.
Stok beras Thailand terakumulasi di bawah kebijakan subsidi beras pemerintah. Tetapi, semenjak krisis politik Thailand beberapa bulan ini, kebijakan itu berakhir tahun ini.
Cadangan beras Thailand mencapai 12,8 juta ton pada 2013, atau sepertiga dari jumlah beras di pasar dunia.
“Kita akan melihat perang harga, dengan Vietnam yang akan memangkas harga beras, menjualnya lebih murah daripada Thailand,” ujar Chookiat Ophaswongse, Presiden Kehormatan Asosiasi Eksporter Beras Thailand, Kamis (3/4).
Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan harga beras Thailand tipe 5% broken white grade anjlok 30% menjadi US$394 beberapa tahun belakangan. Menurut Chookiat, harga beras Thailand saat ini berkisar US$365-US$370 per ton, lebih rendah dari US$385 di Vietnam dan US$420 di India.