Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Berita utama di Pasar Asia

Berikut adalah lima berita utama di pasar Asia versi Bloomberg yang perlu Anda ketahui untuk memulai pagi hari Anda.
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/6).Antara-Wahyu Putro A
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/6).Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA--Berikut adalah 5 berita utama di pasar Asia versi Bloomberg yang perlu Anda ketahui untuk memulai pagi hari Anda.

1. Saham Teknologi Rentan
Nasdaq 100 jatuh 1,7% pada Kamis (29/6/2017) atau level terendah dalam 7 minggu terakhir karena The Fed mengahapus program pembelian kembali saham secara besar-besaran. Hal ini berdampak kepada volatilitas yang tinggi terhadap saham di sektor tekonologi.

Kondisi fundamental raksasa teknologi dinilai berantakan. Sebagai contoh, Facebook mengklaim memiliki 2 miliar pengguna. Namun, ada indikasi pertumbuhan pendapatan iklan bisa melambat.

2. Dolar Lesu
Pernyataan hawkish dari sejumlah bank sentral global membuat imbal hasil obligasi sejumlah negara mengalami peningkatan. Ini yang membuat yield obligasi 10 tahun di Jerman, Inggris, dan Kanada begerak menanjak pada Kamis kemarin.

Sementara itu, indeks dolar AS terkulai karena kekurangpercayaan pasar terhadap kemampuan The Fed dalam mengerek suku bunga lanjutan pada tahun ini. Sebelumnya The Fed sudah menaikkan suku bunga pada pertengahan Maret dan Juni 2017.

3. Pembatasan Visa AS
Amerika Serikat memberikan persyaratan bagi pelamar visa dari enam negara muslim harus memiliki hubungan keluarga dekat dengan warga Paman Sam, berdasarkan pedoman yang dipublikasikan oleh Departemen Luar Negeri AS. Adapun enam negara muslim yang dimaksud ialah Iran, Libya, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman.

Sebelumnya Mahkamah Agung pada Senin (26/6/2017) memutuskan ada beberapa bagian larangan yang bisa diterapkan terhadap pengungsi. Dikonfirmasi soal hal ini, Departemen Luar Negeri AS menolak untuk berkomentar.

4. Pasar Saham Jatuh
S&P/ASX 200 dan Nikei 225 berada di posisi merah kemarin. Adapun yuan China melanjutkan pelemahannya, setelah sempat menanjak menuju kinerja kuartalan terbaik sejak 2010. Kenaikan sesaat yuan terjadi di tengah spekulasi adanya intervensi dari People’s Bank of China pada bulan ini.

5. Yang Akan Datang...
Ada cukup banyak data ekonomi yang dilansir di kawasan Asia pada pengujung pekan ini. Di antaranya ialah data tenaga kerja di Jepang soal rasio antara pekerja dan pemohon kerja, yang diperkirakan stabil di rasio 2,8% dan 1,48%.

Namun, hal yang menjadi pembicaraan utama pada bulan ini ialah tingkat inflasi inti di luar Tokyo yang diprediksi meningkat menjadi 0,3%-0,2%. Data produksi kendaraan dan perumahan bulan Mei 2017 juga akan dirilis sore ini,

Di China, data indeks pembelian manufaktur (manufacturing purchasing managers) diperkirakan bergerak moderat dari 51,2 menjadi 51. Level di atas 50 masih menunjukkan adanya ekspansi.

Di Korea Selatan, pasar menantikan data produksi industri. Angka diperkirakan naik 1,1% secara month on month (mom) setelah penurunan pada April 2017 sebesar 2,2% mom.

Terakhir dari Australia, data ekonomi yang akan dikeluarkan adalah kredit sektor swasta yang diperkirakan stabil di level 0,4% pada Mei 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Editor : Ratna Ariyanti
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper