Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahan Baku Kulit, Pasokan di Malang Tinggal 30%

Pasokan bahan baku kulit untuk industri pengolahan kulit dan industri kerajinan kulit di Malang, Jawa Timur, tinggal 30% akibat kelangkaan di pasar.
Penyamakan kulit/Bisnis
Penyamakan kulit/Bisnis

Bisnis.com, MALANG—Pasokan  bahan baku kulit untuk  industri pengolahan kulit dan industri kerajinan kulit di Malang, Jawa Timur, tinggal 30% akibat kelangkaan di pasar.

Ketua Dewan Pengurus Kabupaten Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Malang Sucipto mengatakan normalnya pasokan bahan baku kulit mencapai 2.000 lembar per hari, namun kini tinggal 600 lembar per hari.

“Bahkan saya dengar pasokan nasional tinggal 400.000 lembar,” kata Sucipto di Malang, Senin (24/3/2014).

Padahal saat normal, pasokan kulit nasional mencapai 1 juta lembar per tahun. Dengan stok  tinggal 400.000 lembar, maka kebutuhan bahan baku kulit tidak akan terpenuhi jika kondisi sepanjang 2014  seperti saat ini.

Di tengah situasi yang seperti itu, maka perusahaan pengolah kulit maupun kerajinan berbahan dasar kulit masih menahan diri, tetap menunggu pasokan menjadi normal kembali.

Sucipto, yang juga memiliki perusahaan kerajinan berbahan dasar kulit itu, memprediksikan pada Ramadan atau pada Juli nanti pasokan bahan baku kulit bisa normal kembali.
Asumsinya, realisasi impor sapi bakalan pada tahun lalu sudah bisa disembelih sehingga kulitnya bisa digunakan perajin pada bulan Ramadan.

Selain itu, pada Ramadan permintaan kerajinan kulit akan naik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pada Lebaran.

“Karena itulah, kami tetap bertahan dalam situasi seperti ini,” ujarnya. Di Malang, ada 4 perusahaan pengolah kulit, sedangkan perusahaan kerajinan kulkit sebanyak 2 perusahaan.

Menurut dia, pasokan kulit di pasar tidak bisa dihindarkan persamaan dengan kebijakan pemerintah menyetop impor sapi.
Asumsi pemerintah saat itu, produksi sapi pedaging nasional sudah tinggi sehingga tidak perlu lagi mengimpor.

Namun kenyataannya, produksi sapi perdaging nasional tidak sebesar seperti yang diklaim pemerintah.

Indikasinya, saat pemerintah menyetop impor sapi pedaging, harga sapi lokal melonjak tajam dan harga daging otomatis meroket karena sapi yang dijual di pasar  jumlahnya terbatas.

Dengan terbatasnya sapi yang disembelih di Indonesia, maka otomatis pasokan kulit di pasar juga semakin berkurang. Begitu pula sebaliknya.
Karena itulah, dia memperkirakan, jika tidak ada hambatan lagi pada impor sapi pedaging bakalan maka pasokan kulit untuk industri akan tetap tinggi.

Namun jika pemerintah kembali menyetop impor sapi pedaging yang ternyata tidak diimbangi dengan meningkatnya produksi sapi pedaging nasional, maka otomatis akan kembali terjadi kelangkaan pada bahan baku kulit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper