Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Kian Cengkeram Crimea, Satu Pangkalan Militer Kembali Direbut

Satu lagi pangkalan militer Ukraina di Crimea direbut Rusia, kali ini pangkalan yang diambil alih adalah milih angkatan laut Ukraina di Feodosia, Crimea, pada Senin (24/3/2014) dini hari.
Pasukan Ukraina menjaga perbatasan dekat kota Armyansk di wilayah Kherson, yang bersebelahan dengan Crimea (23/3/2014)./Reuters-Valentyn Ogirenko
Pasukan Ukraina menjaga perbatasan dekat kota Armyansk di wilayah Kherson, yang bersebelahan dengan Crimea (23/3/2014)./Reuters-Valentyn Ogirenko

Bisnis.com, FEODOSIA, UKRAINA – Langkah pendudukan Rusia di Crimea terus berlanjut.

Satu lagi pangkalan militer Ukraina di Crimea direbut Rusia, kali ini pangkalan yang diambil alih adalah milik angkatan laut Ukraina di Feodosia, Crimea, pada Senin (24/3/2014) dini hari.

Pasukan Rusia menggunakan pelontar granat dan senjata otomatis saat mereka menerobos ke pangkalan angkatan laut yang merupakan salah satu simbol pertahanan Ukraina terakhir setelah Rusia menduduki wilayah di semenanjung yang jauh dari Kiev.

Setelah merebut pangkalan angkatan laut tersebut, pasukan Rusia menurunkan bendera Ukraina yang berkibar di sana.

Pejabat militer Ukraina Letnan Pertama Anatoly Mozgovoy melalui telepon dari dalam barak melaporkan apa yang terjadi di saat pasukan bersenjata Rusia melancarkan tembakan, sementara pasukan Ukraina sama sekali tidak bersenjata. Ditanya apakah pangkalan militer tersebut sudah diambil alih Rusia, Mozgovoy mengatakan “iya”.

“Pasukan penyerang menggunakan pelontar granat juga menembakan senjata otomatis. Bagian dalam barak penuh dengan tentara Rusia,” ujar Vladislav Seleznyov, juru bicara militer Ukraina di Crimea.

Sebelumnya, Rusia telah menguasai sebagian pangkalan ini awal bulan ini. Pangkalan ini sehari-hari digunakan oleh batalion marinit utama, unit militer elit Ukraina yang dikenal media barat dengan nama 1st Separate Marine Battalion.

Rusia nyaris tanpa pertumpahan darah mengambil alih Crimea, daerah semenanjung di Laut Hitam berpenduduk 2 juta orang dengan etnis Rusia sebagai mayoritas.

Moskow secara resmi menganeksasi Crime pada 21 Maret. Tindakan itu menimbulkan ancaman sanksi bagi Rusia dari Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper