Bisnis.com, JAKARTA -- Meski Menlu AS John Kerry dan Menlu Rusia Sergey Lavrov terus melakukan perundingan menjelang pelaksanaan referendum di wilayah Crimea, pada Minggu (16/3/2014) mendatang, ketegangan antara pasukan Rusia dan Ukraina terus meningkat.
Sebelum meninggalkan Washington, Kerry mengatakan di depan Senat bahwa Rusia akan menghadapi "sanksi yang sangat serius” dari AS dan Eropa jika referendum diteruskan dan Rusia melanjutkan aneksasi di Crimea.
Kerry juga telah menyatakan kepada Lavrov bahwa dunia internasional akan bersatu menghadapi pelanggaran aturan internasional, ujarnya sebagaimana dikutip CNN.com, Jumat (14/3/2014).
Namun demikian, Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur dari Crimea.
Ketegangan kian meningkat setelah pasukan pro-Rusia semakin meningkatkan jumlah pasukan di wilayah itu.
Dengan pasukan Rusia dilengkapi persenjataan lengkap, kini Semenanjung Crimea praktis terisolasi dari dunia luar.
Sementara Rusia dan Ukraina juga mulai menggelar latihan perang di sekitar perbatasan Rusia dan Ukraina.
Latihan perang itu memicu ketegangan baru di wilayah yang pernah menjadi bagian dari negara Uni Soviet tersebut.