Bisnis.com, BANDUNG - Pemkab Bandung memastikan pihaknya tidak akan menghentikan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri meskipun pemerintah pusat akan menghapus program itu mulai tahun depan.
Bupati Bandung Dadang M. Naser mengatakan salah satu yang menjadi alasan untuk terus melanjutkan program ini, karena banyak membantu masyarakat, terutama masyarakat miskin.
Menurut dia, PNPM mandiri di Kabupaten Bandung hampir 80% berjalan dengan baik, salah satunya UPK Padaringan Kecamatan Pangalengan yang bisa menyelenggarakan koperasi simpan pinjam.
Hal ini yang diharapkan pemerintah, yakni adanya kemandirian dari masyarakat untuk menjalankan program dengan baik.
“Sebelumnya pernah ada kredit usaha tani (KUT), tapi malah macet dan menggiring pengurusnya berurusan dengan kejaksaaan. Dengan PNPM, usaha koperasi bisa memberikan kecerahan bagi warga,” ujarnya, Kamis (6/3/2014).
Untuk program PNPM mandiri, pihaknya menggelontorkan duit sebesar Rp70 miliar. Anggaran tersebut dibagi dua, yakni PNPM mandiri perkotaan dan perdesaan, salah satunya untuk penguatan PNPM Mandiri UPK Padaringan.
“Ada banyak PNPM Mandiri di Kabupaten Bandung yang berhasil seperti PNPM Ibun, Cikancung, dan Arjasari. Mereka pun akan mendapat penguatan dengan dana pendampingan dari Pemkab Bandung,” ujarnya.
Pihaknya berjanji akan terus memberikan pembinaan kepada sejumlah UPK yang dianggap berhasil termasuk UPK Padaringan.
PNPM Mandiri merupakan salah satu strategi untuk menngurangi angka kemiskinan. Dikatakannya, pada 2010 lalu, angka kemiskinan di Kabupaten Bandung mencapai 12%. Tapi, 2013 ini, angka kemiskinan di Kabupaten Bandung mencapai 7%.
"Salah satu yang mendongkrak angka kemiskinan, ya program PNPM Mandiri ini," katanya.
Alasan Kenapa PNPM Mandiri di Pemkab Bandung Dilanjutkan
Pemkab Bandung memastikan pihaknya tidak akan menghentikan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri meskipun pemerintah pusat akan menghapus program itu mulai tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Herdi Ardia
Editor : Sepudin Zuhri
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
23 jam yang lalu