Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok negara yang tergabung dalam Grup 20 (G-20) menyatakan kebijakan moneter mereka akan tetap akomodatif terhadap negara maju dan berjanji mendorong pertumbuhan ekonomi yang terkoordinir senilai lebih dari US$2 triliun selama lima tahun mendatang.
Pernyataan itu disampaikan oleh para menteri keuangan dan gubernur bank sentral yang melangsungkan pertemuan di Sydney, Australia akhir pekan lalu. Grup itu berjanji akan meningkatkan produk domestik bruto lebih dari 2% di atas ukuran yang digunakan dalam kebijakan saat ini.
“Kami setuju ekonomi global masih akan menghadapi pelemahan permintaan dalam beberapa sektor dan pertumbuhan masih di bawah perkiraan. Angka pengangguran masih harus diturunkan, permintaan untuk pembangunan harus dipenuhi,” menurut para pejabat negara tersebut sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (24/2/2014).
Menurut mereka, guncangan yang terjadi akhir-akhir ini di pasar keuangan, utang pemerintah yang tinggi, dan ketimpangan ekonomi, merupakan tantangan yang harus dihadapi.
Seluruh bank sentral negara G-20 menyatakan bahwa mereka bertekad untuk hati-hati menghitung dan mengkomunikasikan kebijakan moneter. Selain itu mereka akan mewaspadai efek dari ekonomi global.