Bisnis.com, JAKARTA – Panggung politik Indonesia kehilangan salah seorang pengeritiknya yang kerap berbicara lugas dan blak-blakan atas meninggalnya Prof Iberamsjah pada Minggu (23/2/2014) pagi.
Ketua DPR Marzuki Alie mengungkapkan rasa duka atas meninggalnya pengamat politik dari Universitas Indonesia Iberamsjah dan menilai kritik yang sering disampaikan almarhum berguna untuk kemajuan bangsa.
Meski tidak mengenal secara pribadi, Marzuki dalam pernyataan di Jakarta, Minggu, mengakui banyak mengenal komentar dan kritik-kritik Iberamsjah bagi kemajuan Indonesia.
"Meski tidak mengenal secara pribadi, saya tahu almarhum adalah sosok yang berani berbicara apa adanya," kata kontestan Konvensi Capres Partai Demokrat itu.
Sebagai politisi dan sebagai ketua DPR, Marzuki mengakui dirinya pun kerap dikritik almarhum.
Namun demikian, berbagai kritik tersebut - sebagaimana kritik yang disampaikan oleh orang lain kepadanya- diterima Marzuki sebagai bentuk perhatian.
"Kita ini kan manusia biasa yang jauh dari sempurna. Makanya kritik saya terima sebagai bagian dari ketidaksempurnaan. Kritik-kritik yang dilontarkan almarhum tentunya dengan tujuan untuk membangun Indonesia yang lebih baik, selamat jalan Prof Iberamsjah, semoga amalan dari ilmu yang bermanfaat selalu mengalir kepadanya," kata Marzuki.
Pengamat politik Iberamsjah bin H Djantera meninggal dunia Minggu pukul 06.00 WIB di RSCM, Jakarta Pusat. Profesor dari FISIP Universitas Indonesia tersebut sudah lebih dari sepekan dirawat.
Iberamsjah lahir di Gambut, Banjar, Kalimantan Selatan, pada 20 Juni 1948.
Almarhum menyelesaikan pendidikan S1 di FISIP UI pada 1974. Kemudian meraih gelar master di Institut Pertanian Bogor pada 1988.
Gelar doktor diraihnya kembali di Universitas Indonesia pada tahun 2002.