Bisnis.com, MEDAN--Konsep aetropolis yang akan diterapkan pada Bandara Kualanamu di Sumatra Utara diyakini mampu memingkatkan kontribusi terhadap PDB daerah.
Aerotropolis merupakan konsep kota bandara yang diantaranya akan dilengkapi dengan pusat perbelanjaan, bisnis dan hiburan.
Dengan begitu memungkinkan bandara berubah menjadi sebuah kota baru, lengkap dengan hunian, komplek perkantoran.
Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Laurensius Manurung menyebutkan saat ini Kualanamu dapat berkontribusi 5% bagi PDB Sumut.
Namun, jika konsep aetropolis diterapkan akan memberikan dampak berlipat signifikan sehingga meningkatkan kontribusi 15%-30%.
"Kami ingin mengembangkan Kualanamu sebagai pintu gerbang utama berkonsep aetropolis. Kualanamu punya potensi besar untuk menerapkannya," ujar Laurensius, Rabu(19/2/2014).
Dia menuturkan lahan yang luas memungkinkan pengembangan Kualanamu.
Hal ini berbeda dengan Bandara Soekarno Hatta yang sulit dikembangkan karena lahan yang minim dan pembangunan agresif di sekitar kawasan bandara.
Kendati demikian, untuk menerapkan konsep aetropolis, perlu sinergi antara peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah.
Pasalnya, hingga kini, konsep pengenbangan aetropolis Kualanamu belum masuk ke RTRW Sumut.
"Masih dalam tahap finalisasi. Kombinasi airport city dan kawasan terintegrasi sangat memungkinkan untuk Kualanamu," tambahnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, jumlah penumpang dan lalu lintas penerbangan di Kualanamu sepanjang tahun lalu meningkat cukup signifikan, khususnya internasional.
Pada 2013, jumlah penumpang internasional yang datang mencapai 862.863 penumpang atau meningkat 10,16% dibandingkan dengan pada 2012 783.301 penumpang.
Untuk keberangkatan, total penumpang internasional mencapai 955.558 orang atau meningkat 24,15% dari 2012 769.673 penumpang.
Sementara itu, lalu lintas domestik, penumpang yang datang pada 2013 menurun 0,64% menjadi 3,09 juta penumpang dari 3,11 juta penumpang pada 2012.
Untuk yang berangkat, meningkat 1,42% menjadi 3,23 juta penumpang dari 3,18 juta penumpang pada 2012.
Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho mendukung penerapan konsep tersebut untuk Bandara Kualanamu.
Menurutnya, dengan lokasi yang saat ini lebih strategis dan lebih luas, Kualanamu berpotensi menjadi bandara aetropolis seperti di Eropa dan Amerika Serikat.
Adapun, Pemprov telah memiliki visi pengembangan Kualanamu yang terintegrasi dengan Pelabuhan Belawan.
"Kami menginginkan Kualanamu terintegrasi dengan Kawasan Belawan, dengan dukungan kawasan bisnis dan perumahan sehingga menjadi kota baru,” kata Gatot.