Bisnis.com, BANGKOK - Setidak-tidaknya tiga orang terluka pada Rabu dalam operasi polisi Thailand merebut kembali tempat unjuk rasa di ibu kota Bangkok dari penentang.
Dua polisi dan pengunjuk rasa menentang pemerintah terluka dalam bentrokan polisi dengan pengunjuk rasa di Monumen Demokrasi di jalan Rajdamnoen, Bangkok, kata laporan surat kabar "Nation".
Peluru tajam dan granat dilaporkan digunakan di tempat unjuk rasa itu. Polisi sudah mulai mundur.
Di pagi hari, polisi Thailand meluncurkan misi "damai untuk Bangkok" untuk merebut kembali lokasi-lokasi unjuk rasa di ibu kota, di mana menumpuk dan berkepanjangan pengunjuk rasa telah menghambat lalu lintas serta kerja pejabat pemerintah.
Penerbitan itu melaporkan bahwa polisi telah menangkap dua anggota inti Komite Reformasi Demokratis Rakyat (PDRC) anti-pemerintah.
Pengunjuk rasa di Gedung Pemerintah tetap sejak pagi dalam kondisi bertikai dengan polisi, dengan dinding beton dan kawat berduri dipasang di antara kedua pihak.
Polisi telah mencoba untuk berunding dengan pengunjuk rasa, tetapi tidak ada kemajuan yang telah atau belum dibuat.
Di pagi hari, sejumlah besar demonstran dipanggil dari beberapa situs lain untuk memperkuat mereka di Gedung Pemerintah guna melawan polisi.
Pemimpin protes anti-pemerintah Thailand Suthep Thaugsuban pada Senin pagi memimpin pengunjuk rasa mengepung Gedung Pemerintah untuk mencegah Perdana Menteri sementara Yingluck Shinawatra untuk kembali bekerja di sana.
Chalerm Yoobamrung, menteri tenaga kerja, pengurus dan kepala pemerintah pusat untuk Menjaga Ketentraman dan Ketertiban yang dikelola pemerintah, pada Minggu mengatakan polisi akan dikerahkan pada Senin untuk merebut kembali lima lokasi protes di Bangkok dari demonstran, termasuk satu di dekat Gedung Pemerintah. ((Antara/Xinhua-0ANA)
Polisi Thailand & Demonstran Bentrok, 3 Orang Terluka
Setidak-tidaknya tiga orang terluka pada Selasa (19/2/2014) dalam operasi polisi Thailand merebut kembali tempat unjuk rasa di ibu kota Bangkok dari penentang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Martin Sihombing
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium