Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kisah Perjalanan 11 Jam SBY Dari Jakarta Ke Madiun

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu (16/2/2014), menyapa para penumpang kereta api di empat stasiun yang dilaluinya saat melakukan perjalanan lebih kurang 11 jam dari Jakarta menuju Madiun di Jawa Timur.

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk melihat langsung kondisi di sekitar Gunung Kelud, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono harus melalui jalan panjang dan butuh waktu lama. Perjalanan panjang Jakarta-Madiun Kepala Negara dan Ibu Ani  Yudhoyono, Minggu petang (16/2/2014) harus ditempuh dalam waktu  sekitar 11 jam. Sebuah perjalanan yang tidak biasanya dan sangat melelahkan.  

Setibanya di Madiun, Kepala Negara dan Ibu Ani Yudhoyono 'diamankan' dengan bermalam di Kompleks Pangkalan TNI AU Iswahjudi, dan dijadwalkan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil pada Senin (17/2) menuju Kabupaten Kediri untuk meninjau para pengungsi korban erupsi Gunung Kelud (1731 mdpl).

Namun, perjalanan yang dilakukan Presiden tidak dilakukan secara langsung. Inilah aktivitas Presiden selama menempuh perjalanan Jakarta-Madiun, Jawa Timur:

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu (16/2/2014), menyapa para penumpang kereta api di empat stasiun yang dilaluinya saat melakukan perjalanan lebih kurang 11 jam dari Jakarta menuju Madiun di Jawa Timur.

Presiden dengan didampingi Ibu Ani Yudhoyono yang hari itu kompak mengenakan rompi coklat berhenti selama sekitar 15 menit di Stasiun Kereta Api Cirebon, Purwokerto, Tugu Yogyakarta dan Solo Balapan yang terletak antara Stasiun Gambir Jakarta dan Stasiun Madiun.

Di Cirebon

Kepala Negara beserta rombongan yang meninggalkan Jakarta pada pukul 07.00 wib tiba di Cirebon sekitar pukul 10.30 wib.

Di Stasiun Cirebon, Presiden menyapa para calon penumpang yang tengah menanti kedatangan Kereta Api Cirebon Express yang akan membawanya ke Jakarta.

"Berapa jam perjalanan ke Jakarta?" tanya Presiden kepada seorang calon penumpang. Tidak hanya penumpang lokal, Presiden Yudhoyono juga menyapa sejumlah wisatawan asing dari Denmark yang tengah menanti kereta mereka.

Selain berdialog dengan penumpang, Kepala Negara juga menjelaskan tujuan kunjungan kerjanya ke Jawa Timur.

"Saya dengan rombongan mau ke Jawa Timur ke Madiun, Kediri, Blitar dan Malang melihat saudara-saudara kita yang terkena musibah letusan Gunung Kelud," paparnya.

Menurut Presiden sekalipun hujan abu telah mulai reda tapi suasana belum aman benar.

"Saya dan rombongan akan melihat langsung besok dan lusa," ujarnya seraya meminta para calon penumpang turut mendoakan saudara-saudara mereka di sekitar Gunung Kelud.

Di Purwokerto

Sementara itu di Stasiun Purwokerto, Jawa Tengah Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Sosial Sardan Marbun mengatakan bahwa erupsi Gunung Kelud termasuk besar dan pemerintah terus mencari solusi terbaik untuk penanganannya.

Presiden dan rombongan meninggalkan Stasiun Purwokerto sekitar pukul 13.00 wib untuk melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Yogyakarta.

Di sepanjang perjalanan semenjak meninggalkan Stasiun Cirebon tampak atap rumah penduduk dan lahan pertanian atau perkebunan yang tertutup debu. Di sejumlah daerah bahkan udara terlihat sangat berdebu karena angin yang cukup besar.

Di Yogyakarta

Rombongan Presiden yang menggunakan Kereta Luar Biasa yang terdiri dari enam gerbong itu tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta pukul 15.15 wib. Kedatangan Kepala Negara dan rombongan disambut oleh Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Di Yogyakarta, Presiden kembali berdialog dengan para calon penumpang kereta api yang berebut berjabat tangan dan mengabadikan foto Presiden dan Ibu Negara.

Solo Balapan

Stasiun terakhir yang disinggahi kereta luar biasa tersebut sebelum sampai di Madiun adalah Stasiun Solo Balapan. Di kesempatan itu Presiden kembali menyapa para calon penumpang dan menyampaikan tujuan kunjungan kerjanya di Kediri.

Erupsi pertama Gunung Kelud yang berada di perbatasan tiga kota, yakni Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang terjadi pada Kamis (13/2/2014), pukul 22.50 WIB. Dan diperkirakan jumlah material vulkanik yang dimuntahkan mencapai 120 juta hingga 200 juta meter kubik.

Sebaran abu vulkanik dari Gunung Kelud pada Jumat (14/2) mencapai sejumlah tempat di wilayah Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal tersebut terjadi akibat letusan yang mencapai tinggi 17 kilometer (km) dengan volume material abu sangat besar mencapai hingga 200 juta meter kubik terbawa angin ke berbagai arah.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan pada ketinggian letusan 1500 meter hingga 3000 meter arah angin menuju utara dan timur laut. Sedangkan ketinggian 5000 meter angin mengarah ke barat laut.

Letusan antara ketinggian 10.000 hingga 15.000 meter arah angin menuju ke barat dan barat daya. Sedangkan hingga ketinggian 17.000 meter arah angin menuju ke timur. (Antara)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper