Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

19 Gunung Api Berstatus Waspada

Masyarakat dihimbau tidak panik dan cemas dengan hal ini karena pemberitaan media yang intensif dan berlebihan mengenai peningkatan aktivitas gunungapi seringkali justru menyebabkan dampak negatif di masyarakat.
Gunung Sinabung
Gunung Sinabung

Bisnis.com, JAKARTA -Warga di sekitar kawasan Gunung Kelud diimbau untuk tidak panik dan cemas sehubungan dengan meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Kelud yang kini telah dinaikkan statusnya menjadi Waspada (level II).

Media massa juga diharapkan tidak mengekspose informasi yang terlewat intensif dan berlebihan menyusul peningkatan aktivitas gunung di beberapa daerah karena akan menimbulkan dampak negatif di tengah masyarakat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan obyek-obyek wisata, hotel, pertanian dan aktivitas ekonomi yang berada di luar daerah berbahaya menjadi sepi. Hal ini terjadi di Gunung Bromo, Ijen, Dieng, Tangkuban Perahu, Papandayan, dan lainnya.

"Bahkan aktivitas wisata dan hotel-hotel di Kabanjahe saat ini pun sepi pengunjung karena masyarakat jadi takut berkunjung. Padahal lokasinya jauh dan aman dari Gunung Sinabung," ujarnya Senin (3/2/2014).

Dia mengemukakan gunung api bersifat slow in set. Artinya tidak akan tiba-tiba meletus. Ada tanda-tandanya sehingga status gunung punya tahapan yakni dari normal kemudian menjadi waspada, siaga dan awas sesuai ancamannya.

Saat ini dari 127 gunung api aktif di Indonesia, ada 1 gunung berstatus Awas (level IV) sejak 24 November 2013 yaitu G.Sinabung. Ada 3 gunung status Siaga (level III) yaitu Karangetang, Lokon dan Rokatenda.

Selain itu, ada 19 gunung status Waspada (level II) yaitu Kelud, Raung, Ibu, Lewotobi Perempuan, Ijen, Gamkonora, Soputan, Sangeangapi, Papandayan, Dieng, Seulewah Agam, Gamalama, Bromo, Semeru, Talang, Anak Krakatau, Marapi, Dukono, dan Kerinci. Lainnya berstatus normal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper