Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 11 orang pendaki tewas dan dan tiga lainnya berhasil diselamatkan oleh tim pencari yang bekerja sepanjang malam untuk menemukan orang hilang pasca-letusan Gunung Marapi di Sumatra Barat.
Melansir CNA, Senin (4/12/2023), Gunung Marapi di Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, dengan ketinggian 2.891 meter, meletus pada hari Minggu (3/12/2023), memuntahkan abu setinggi 3.000 meter ke langit yang menghujani puing-puing vulkanik ke desa-desa terdekat.
Pejabat dari lembaga lokal dan nasional merevisi jumlah pendaki di gunung tersebut selama akhir pekan menjadi 75 orang, namun tim pencari menemukan 11 orang tewas di dekat kawah pada Senin (4/12/2023) pagi.
“Ada 26 orang yang belum dievakuasi, 14 orang di antaranya kita temukan, tiga orang ditemukan dalam keadaan hidup dan 11 orang ditemukan meninggal dunia,” kata Abdul Malik, Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Padang, berbicara sehari setelah letusan.
Dua belas orang masih hilang dan 49 orang telah menuruni gunung, beberapa di antaranya dibawa ke rumah sakit, katanya. Ketiga orang yang selamat ditemukan di dekat kawah dan kondisinya lemah, dan beberapa mengalami luka bakar.
Berdasarkan data SAR Kota Padang 49 pendaki yang berhasil dievakuasi dan sudah turun ke bawah, yakni Iqbal, Jeni, Toni Alifian, Al Fajri, Selastri Anggini, Nur Rizki, Muhammad Suyudi, Shadam Romeigo, Adipatiawarman, Muhammad Alif, Lingga Duta Andrefa, Muhammad Faith Ewaldo, Elika Maharani, Dewi Anggraini dan Naomi Johana Simanjuntak.
Baca Juga
Selanjutnya Sri Wahyuni, Banget Hasiholan Mare-Mare, Nolianus Hogejau, Lolita Veronica, Nabila Habibba Rabbi, Diyah Surya Purnama Sari, Noor Annisa Alsyarrina Putri Lubis, Didik Salahudin, Happy Nurafni, Irwan, Syaiful Anwar, Lili, Ahmad Albar, Edho Rustamsyah, Deswita, Kasih, Brima Danu, Ikhwanudin, Firnando Situmorang dan Widya Azhamul Fadilah Zain.
Kemudian, Rexy Wendesta, Irvanda Mulya, Bima Pratama Nasra, Tita Cahyani, Zulfadil Alzukri, Michael Ahmad Zofthi, Hendra, Rofid Alhakim, Rahmat Agus, Chandra Sahiloho, Lidia Fatmasari, Zhafirah Zahrim Febrina, Aditya Sukirno Putra, dan Muhammad Fadli.
Dari video yang dibagikan oleh tim penyelamat di lokasi kejadian menunjukkan ambulans membunyikan sirene, membuat seorang pendaki yang dievakuasi keluar dari lokasi kejadian dengan luka bakar.
Dalam video lain, seorang petugas penyelamat dengan senter diikatkan di kepalanya menggendong seorang pejalan kaki yang mengerang kesakitan dan berkata "Tuhan Maha Besar" saat dia dibimbing ke tempat yang aman di kegelapan malam.
Letusan masig berlangsung, sehingga menghambat evakuasi udara dengan helikopter.
“Secara visual hingga pagi ini asap masih mengepul dari atas,” ujarnya.
Hujan Abu
Rudy Rinaldi, Kepala Badan Mitigasi Bencana Sumatera Barat mengatakan bahwa beberapa pendaki yang diselamatkan memerlukan perawatan medis karena lokasinya yang dekat dengan letusan.
“Ada yang mengalami luka bakar karena panas sekali, dan sudah dibawa ke rumah sakit. Mereka yang terluka adalah mereka yang mendekati kawah,” ujarnya,
Menurut Basarnas setidaknya delapan orang menderita luka bakar, satu orang mengalami luka bakar dan patah tulang, serta satu lagi luka di kepala.
Ahmad Rifandi, petugas stasiun pemantau Gunung Marapi, mengatakan, hujan abu terjadi setelah letusan.
“Sudah sampai ke Kota Bukittinggi,” katanya, Minggu (3/12/2023), merujuk pada kota terbesar ketiga di Sumbar yang berpenduduk lebih dari 100.000 jiwa.
Pejabat badan bencana setempat Ade Setiawan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa warga di desa setempat “diberi masker dan diingatkan untuk tetap berada di dalam rumah mereka”.
Marapi berada pada tingkat siaga kedua dari sistem empat langkah di Indonesia dan pihak berwenang telah memberlakukan zona eksklusi sepanjang tiga kilometer di sekitar kawahnya.
Kepulauan Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik, tempat pertemuan lempeng benua menyebabkan aktivitas vulkanik dan seismik yang tinggi. Negara ini memiliki hampir 130 gunung berapi aktif.