Bisnis.com, JAKARTA - Bencana letusan Gunung Ruang yang terjadi pada Senin (16/4/2024) bukan merupakan letusan pertama. Meletusnya Gunung Ruang telah terjadi berulang kali dalam sejarah dan tercatat sejak 1808.
Letusan Gunung Ruang terakhir terjadi pada 2002, yang merupakan erupsi eksplosif atau erupsi dengan abu vulkanik dahsyat.
Secara geografis, Gunung Ruang terletak di Kabupaten Sitaro Pulau Ruang dan dibatasi oleh Laut Sulawesi dengan Pulau Thulandang . Hal ini menjadikan Gunung Ruang memiliki bahaya tersendiri saat terjadi erupsi terhadap pulau di sekitarnya.
Bahaya letusan Gunung Ruang tersebut muncul akibat jatuhan bom vulkanik, serpihan kerikil, dan hingga abu panas yang turun ke laut dan dapat berpotensi tsunami.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat telah terjadi 16 kali erupsi di Gunung Ruang terhitung sejak letusan pertama pada 1808.
Berdasarkan data yang dirangkum Bisnis, sejarah letusan Gunung Ruang tersebut sebagai berikut :
1. Tahun 1808
Baca Juga
Letusan Gunung Ruang pertama terjadi dari kawah pusat. Saat itu, seluruh bagian tubuh gunung api tertimbun bahan letusan. Pulau yang berada di sekitarnya yakni Pulau Tangulandang mengalami kerusakan di area sebelah barat dan selatan. Tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
2. Tahun 1810
Pada tanggal 22-24 April, Gunung Ruang mengalami letusan kuat. Tidak ada korban jiwa di dalamnya.
3. Tahun 1840
Gunung Ruang kembali mengalami letusan. Saat itu, erupsi yang terjadi mengeluarkan awan panas dari kawah pusatnya.
4. Tahun 1856
Terjadi semburan asap atau letusan asap dari kawah Gunung Ruang.
5. Tahun 1870
Pada 27-28 Agustus, terjadi erupsi Gunung Ruang dengan skala yang cukup kuat. Pulau Ruang yang menjadi tempat Gunung Ruang berada, mengalami kerusakan total. Pemukiman masyarakat turut musnah atas peristiwa itu.
6. Tahun 1871
Erupsi Gunung Ruang diawali dengan gempa dengan magnitude cukup besar dan terjadi di pertengahan Februari 1871. Tepat pada 2 Maret, terjadi longsoran di puncak Gunung Ruang. Di hari selanjutnya, gempa kembali terjadi disertai dengan suara gemuruh seperti erupsi dan terjadi gelombang pasang di Pantai Tagulandang. Gelombang pasang diperkirakan mencapai 25 meter dan melanda sejauh 180 meter dari pantai. Setelah gelombang pertama, terjadi gelombang pasang kedua yang menyebabkan jatuh korban 300-400 jiwa. Di tahun yang sama, terjadi kembali erupsi dari Gunung Api Ruang yang baru pada 9 dan 14 Maret. Erupsi terjadi dengan menyemburkan batu dan pasir.
7. Tahun 1874
Pada 15 November, terjadi letusan Gunung Ruang hebat yang menyemburkan abu dan batuan pijar. Asap erupsi membumbung tinggi dari Kawah. Longsoran terlihat meluruh di sepanjang lereng gunung api. Atas peristiwa tersebut, terjadi kerusakan pemukiman dan lingkungan akibat terpaan erupsi.
8. Tahun 1889
Letusan kembali terjadi dengan pembentukan kubah lava di dalam kawah.
9. Tahun 1904-1905
Pada 22 April, terjadi letusan abu di Gunung Ruang yang berlangsung hingga 27 Mei 1905. Aktivitas gunung ini disusul oleh aliran lava disertai awan panas yang melanda tanah garapan.
10. Tahun 1914
Pada 29 Mei, terjadi letusan di Gunung Ruang disertai awan panas kembali.
11. Tahun 1915
Terjadi erupsi di Gunung Ruang dalam beberapa bulan pertama pada 1915.
12. Tahun 1918 dan 1940
Terjadi kembali kenaikan aktivitas dalam Gunung Ruang pada Februari 1918. Kejadian serupa terjadi tahun selanjutnya yakni tahun 1940.
13. Tahun 1946
Pada tahun ini, Gunung Ruang kembali meletus pada tanggal 13-15 Oktober. Tidak ada korban jiwa yang jatuh dalam bencana ini.
14. Tahun 1949
Pada Januari, terjadi letusan Gunung Ruang disertai aliran lava dari dalam Gunung Ruang.
15. Tahun 2002
Letusan eksplosif terjadi disertai awan panas di Gunung Ruang. Atas erupsi tersebut, terjadi kerusakan lahan dan pemukiman. Banyak penduduk diungsikan dalam peristiwa erupsi ini.
(Nona Amalia)