Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gunung Sinabung Meletus, Medan Hujan Abu

Peningkatan aktivitas Gunung Sinabung sepanjang Sabtu (11/1/2014 mengakibatkan hujan abu di Medan dan sekitarnya. Abu vulkanik terbawa angin ke arah timur. Berdasarkan pantauan Bisnis, hingga Sabtu malam, masih terjadi hujan abu ringan di Medan.
Awan Panas Gunung Sinabung. /antara
Awan Panas Gunung Sinabung. /antara

Bisnis.com, MEDAN - Peningkatan aktivitas Gunung Sinabung sepanjang Sabtu (11/1/2014 mengakibatkan hujan abu di Medan dan sekitarnya. Abu vulkanik terbawa angin ke arah timur. Berdasarkan pantauan Bisnis, hingga Sabtu malam, masih terjadi hujan abu ringan di Medan.

Sementara itu, di Gunung Sinabung dan sekitarnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, kendati gempa hibrida mengalami penurunan hari ini, tapi gempa vulkanik justru meningkat. BNPB memprediksikan letusan masih akan terjadi dalam waktu dekat.

Pada hari ini, juga terjadi beberapa kali erupsi setinggi 1-5 km, disertai luncuran awan panas ke arah Tenggara-Selatan 1-4,5 km, dan ke Timur 1 km.

Tercatat, beberapa rumah di Desa Kutarakyat dan Namanteran rusak akibat hujan pasir dan abu vulkanik 5-10 cm. Selain itu, beberapa desa di Kecamatan Namanteran terisolasi karena akses jalan yang tertutup. Terdapat debu vulkanis setebal 5-10 cm yang menjadi lumpur setelah terkena hujan. Adapun, ribuan hektar lahan pertanian dan perkebunan di Karo rusak.

"Awan panas sudah sampai di Barat Berastepu seingga terjadi letusan sekunder karena kontak material panas dan air sungai. Belum ada korban jiwa. Kami minta agar warga tidak beraktivitas di sungai dengan hulu di Sinabung," tutur Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo, Sabtu (11/1/2014) malam.

Untuk jumlah pengungsi, pada hari ini bertambah mencapai 25.516 orang atau 7.898 KK yang tersebar di 38 titik. Sebagian besar titik pengungsian memiliki logistik yang cukup 2-7 hari ke depan, tapi masih ada beberapa titik pengungsian baru yang mebutuhkan tambahan logistik dan sarana.

"Kami belum dapat memastikan sampai kapan penduduk akan berada di pengungsian," pungkas Sutopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper