Bisnis.com, JAKARTA – Mendekati pemilu legislatif dan pemilu presiden semua partai politik sudah mulai ancang-ancang memanaskan mesin politiknya.
Bahkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang selalu menempati puncak elektabilitas dari seabrek survei mulai memberikan sinyal.
Ketika hujan deras melanda Jakarta pagi hingga siang ini, mantan Wali Kota Surakarta itu keluar dari kantornya dengan alasan kedinginan di dalam ruangan.
Jokowi pun langsung ditemui gerombolan wartawan yang ingin menanyakan hasil survei sosok presiden pilihan rakyat yang mulai memanas.
Berdasarkan survei Kompas Desember 2013 dia menjadi sosok presiden pilihan publik dengan persentase 43,5%, meninggalkan Prabowo Subianto 11,1%, Aburizal Bakrie 9,2%, Wiranto 6,3%, Megawati Soekarnoputri 6,1% dan Jusuf Kalla 3,1%.
Jokowi yang sudah melihat gelagat wartawan langsung ngeles saat diminta tanggapannya.
Dia meminta wartawan melihat rintik hujan di halaman Balaikota.
“Coba kita lihat ke depan apa [hujan], lha iya ngurusin hujan saja, [nggak ngurus] survai survei,” katanya di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (8/1/2014).
Dengan lihainya, dia mengalihkan topik ingin blusukan ngecek Jakarta yang seharian diguyur hujan. Selain itu juga ingin ke kantor Nahdlatul Ulama karena ada urusan sengketa tanah di dekat Mal Taman Anggrek.
“Saya mau keluar karena hujan deres, saya mau cek Jakarta. Ke NU dulu baru cek hujan, kita mau survei genangan, kebanjiran,” kilahnya.
Namun ada sinyal yang keluar dari mulut Jokowi terkait kenaikan elektabilitasnya dalam berbagai macam survei. Mengambil filosofi air hujan yang mengakibatkan banjir pasti ada muaranya yakni ke laut.
“Semua air ada muaranya, semua hujan ada mengalirnya kemana. Artinya hari ini hujan deres, kita mesti tahu mengalirnya kemana, ke laut,” kata Jokowi.
Meski demikian, Jokowi menganggap hal itu bukan sinyal politik tetapi kenyataan bahwa air hujan akan bermuara ke laut.
Terkait capres sudah berada di ranah politik yang keputusannya dalam kongres dan rakernas yang akan disampaikan ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Kalau masalah presiden jelas kongres dan rakernas disampaikan ibu ketum, ibu Megawati," kata Jokowi.