Bisnis.com, SHANGHAI—Kenaikan tertinggi harga rumah baru dari empat kota terbesar di China berada di kota Shenzhen. Kenaikan harga itu tercatat paling tinggi selama tiga tahun terakhir, yang menunjukkan kegagalan pemerintah lokal dalam menekan laju permintaan pembeli.
Menurut data Biro Statistik Nasional, Shenzhen dan Guangzhou mencatatkan peningkatan harga rumah baru sebesar 21% dari tahun sebelumnya, Shanghai 18%, dan Beijing 16%. Peningkatan tersebut terjadi di 69 dari 70 kota yang didata oleh pemerintah.
China telah mengeluarkan kebijakan secara nasional untuk mengendalikan pasar properti, dengan memberikan mandat kepada pemerintah lokal untuk menaikkan biaya uang muka bagi pembelian rumah kedua.
"Harga rumah di kota-kota besar sudah sangat tidak terjangkau akibat kebijakan di sektor properti di tingkat lokal yang lemah, dan hal tersebut telah kami prediksi sebelumnya," ujar Yao Wei, ekonom China di Societe Generale SA Hong Kong, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (18/12/2013).
Dia mengatakan pemerintah pusat membiarkan perbedaan kebijakan yang diterapkan di setiap kota, tetapi pemerintah akan mengambil kebijakan secara menyeluruh jika kenaikkan harga rumah meningkat terlalu cepat.
Menurut data, kenaikkan harga ini sama seperti yang terjadi pada periode tahun lalu, dan serupa dengan periode Oktober-November di empat kota besar kecuali Shenzhen.