Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peduli Islamic Tourism, Ini Saran Anggito Abimanyu

Masih rendahnya tingkat kunjungan wisatawan dari kawasan Timur Tengah, seperti Arab Saudi maupun negara sekitarnya dinilai belum sebanding dengan jumlah orang Indonesia yang bepergian ke negara itu setiap tahun.

Bisnis.com,JAKARTA - Masih rendahnya tingkat kunjungan wisatawan dari kawasan Timur Tengah, seperti Arab Saudi maupun negara sekitarnya dinilai belum sebanding dengan jumlah orang Indonesia yang bepergian ke negara itu setiap tahun.

Warga Indonesia yang bepergian ke Arab Saudi sebagian besar untuk menjankan ibadah haji maupun umrah.

Melihat 'defisit' kunjungan tersebut, Direktur Penyelenggaraan Haji & Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Anggito Abimanyu mengajak para pelaku bisnis haji, umrah, maupun wisata muslim lainnya mengembangkan paket wisata muslim di Indonesia.

"Kita punya obyek wisata muslim banyak, tapi paket-paket Islamic tourism tidak saya jumpai. Itu yang perlu dipikirkan agar travel agent dapat mendatangkan wisatawan Islamic dari luar ke dalam negeri," ujarnya seperti ditulis Sabtu (7/12/2013).

Anggito menggambarkan dari aktivitas penyelenggaraan Ibadah Haji, Indonesia membelanjakan tak kurang dari Rp6 triliun per tahun untuk membayar pemondokan, transportasi, maupun jasa makanan dan minuman bagi peserta ibadah haji.

Jumlah itu, katanya belum termasuk masyarakat muslim Indonesia yang melakukan ibadah umrah. Dalam satu tahun, lanjutnya rata-rata peserta umrah dari dalam negeri yang berangkat ke tanah suci antara 750.000-1 juta orang.

"Itu kalau biayanya ambil saja US$3.000 atau US$4.000. Sudah berapa uang yang keluar. Kalau di makroekonomi, itu capital outflow, sedangkan inflownya berapa, masih kecil sekali," katanya.

Anggito menawarkan kepada tour agent agar dapat memanfaatkan penerbangan dari Arab Saudi ke Indonesia untuk membawa wisatawan asal Timteng, terutama saat penyelenggaraan ibadah haji.

"Pesawat itu kan kosong kalau pas pulang ke Indonesia. Itu bisa dimanfaatkan," tuturnya.

Dia menegaskan pihaknya siap menjadi tenaga pemasaran bagi pengembangan industri wisata muslim di Indonesia.

"Kami punya hubungan baik dan network cukup banyak di Arab Saudi dan sekitarnya untuk menarik warga negara di Timur Tengah menikmati wisata Islam di Indonesia," tuturnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Oktober 2013, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia sebagian besar berasal dari Singapura, Malaysia, Australia, China, dan Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper