Bisnis.com, MALANG - Paramount Land membangun Hotel Atria Malang, yang resmi beroperasi, Selasa (3/12/2013), dengan investasi Rp180 miliar.
Paramount Land merupakan pemilik jaringan hotel bintang satu dan empat sekaligus pengelola Parador Hotel dan Resort di sejumlah kota besar di Indonesia.
Edi Sundoro, CEO Paramount Land, mengatakan Paramount saat ini memiliki enam hotel bintang empat di antaranya di Serpong, Magelang, dan Malang.
Dalam waktu dekat Paramount akan membangun 15 hotel secara bertahap di beberapa kota mulai Jakarta, Surabaya, Bekasi, Serang, Yogyakarta, Bogor, Bali, dan Lombok.
Menurutnya, kehadiran Atria Hotel yang bermain di segmen bintang empat di Kota Malang bakal membawa manfaat dalam mendukung program Pemkot Malang menuju `Malang Bermartabat`.
“Karena salah satu visi kami adalah membangun sumber daya manusia (SDM) dengan membantu program pemerintah dalam mengurangi pengangguran,” kata Edi di sela peresmian Atria Hotel Malang, Selasa (3/12/2013).
Ervan Adi Nugroho, President Director Paramount Land, mengatakan Kota Malang menjadi sasaran ekspansi bisnis karena merupakan kota tujuan wisata dan merupakan kota ke dua terbesar di Jawa Timur setelah Surabaya.
“Dan pertimbangan lainnya Malang memiliki kelebihan dalam sektor industri, pariwisata, dan dikenal sebagai kota pelajar menyusul banyak perguruan tinggi yang bekualitas,” jelas Ervan.
Saat ini Malang menjadi pilihan destinasi bagi pelancong bisnis dan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, sehingga akan banyak menarik minat investor untuk mengembangkan hotel.
Ricky Theodores, Vice President Parador, mengatakan pihaknya optimistis bisa bersaing dengan hotel bintang lainnya di Malang. Dalam 2 tahun terakhir Malang diserbu dengan kehadiran hotel-hotel baru.
“Kami sudah melakukan feasibility study, dalam 2 tahun terakhir berdiri 15 hotel baru non branding dan saat ini di Malang terdapat 70 hotel, baik bintang maupun melati serta guest house,” ujar Ricky.
Pihaknya optimistis bisa mencapai target okupansi 70%-80% karena Malang sebagai kota mandiri yang ditopang Bandara Abdulrahman Saleh serta Kota Batu yang menjadi tujuan wisata, sehingga potensi pasar masih besar.
Hal itu ditandai dengan tingkat okupansi yang mencapai 75% sejak soft opening 1 Oktober lalu dan diyakini Atria menjadi pilihan bagi pelancong bisnis dan wisatawan lokal maupun mancanegara.
.jpg?w=300&h=221)
