Bisnis.com, JAKARTA--Kuasa Hukum Angelina Sondakh, Teuku Nasrullah mengatakan akan merekomendasikan upaya peninjauan kembali untuk menyikapi putusan Mahkamah Agung yang menjatuhkan hukuman lebih berat dari putusan Pengadilan Tipikor terhadap kliennya.
"Sebagai lawyer (pengacara), saya harus merekomendasikan untuk PK, tapi dikembalikan ke Angie apa yang harus dilakukan dan terbaik untuk dirinya," kata Nasrullah dihubungi dari Jakarta, Kamis (21/11/2013)
MA memutuskan memperberat hukuman Angelina Sondakh menjadi 12 tahun penjara beserta hukuman denda Rp500 juta, terkait kasus korupsi proyek Kementerian Pendidikan Nasional serta Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Selain itu, MA menetapkan juga pidana tambahan pembayaran uang pengganti senilai Rp12,58 miliar dan US$2,35 juta (sekitar Rp27,4 miliar).
Hukuman itu lebih berat ketimbang yang sebelumnya diputuskan Pengadilan Tipikor terhadap Angelina yakni empat tahun dan enam bulan penjara tanpa uang pengganti.
Terkait isi putusan, Nasrullah mengaku belum bisa berkomentar atas putusan MA tersebut hingga dia baca sendiri salinannya.
"Akan menjadi hal aneh seorang pengacara mengomentari putusan lembaga peradilan tanpa membaca (putusan)," ujarnya.
Hanya saja, dia berpendapat bahwa hakim tidak selayaknya menjadi algojo menegakkan hukum bernamakan kebenaran dan keadilan, bila ada kekeliruan di dalam putusannya.
"Pelajari fakta persidangan.Setelah dia baca, (gunakan) hati nurani yang terdalam dan tetapkan putusan yang terbaik untuk perbaikan keadaan sistem secara hukum. Sehingga putusan hakim benar-benar adil bagi semua pihak," kata Nasrullah. (Antara)
Hukuman Diperberat, Angelina Sondakh Upayakan PK
uasa Hukum Angelina Sondakh, Teuku Nasrullah mengatakan akan merekomendasikan upaya peninjauan kembali untuk menyikapi putusan Mahkamah Agung yang menjatuhkan hukuman lebih berat dari putusan Pengadilan Tipikor terhadap kliennya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
26 menit yang lalu