Bisnis.com, JAKARTA— Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) meningkatkan operasi penyelamatan bagi korban topan super Haiyan yang mengakibatkan sedikitnya 10.000 orang tewas di Filipina setelah tertimpa bangunan dan banjir sebelum topan itu bergerak ke Vietnam.
Bantuan penyelamatan dari PBB tersebut terutama ditujukan di sejumlah wilayah yang paling parah terkena dampak Haiyan di Tacloban City, ibu kota Provinsi Leyte. Bencana itu berawal setelah angin kencang disertai hujan menyebabkan tanah longsor di wilayah tersebut pada 8 November lalu.
“Akses ke tempat korban menjadi tantangan terbesar dan sejumlah wilayah belum mendapatkan bantuan apa-apa,” menurut pernyataan dari pihak PBB melalui surat elektroniknya sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (11/11/2013).
Menurut PBB, para korban yang masih hidup mengalami kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan dasar mereka seperti makanan, air bersih dan obat-obatan. Sedangkan jalan, bandara dan jembatan hancur selain terjadi pemadaman listrik.
Presiden Benigno Aquino segera mengunjungi Tacloban untuk melihat langsung kondisi korban. Dari tayangan televisi terlihat sejumlah mayat mengambang di laut dan rumah-rumah tampak hancur akibat tertimpa pohon yang tumbang.
Diperkirakan 9,5 juta warga Filipina terkena dampak bencana tersebut atau sekitar 9% dari jumlah penduduknya.