Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korut Klaim Tangkap Mata-mata Korsel

Korea Utara mengklaim menangkap mata-mata Korea Selatan yang menyelinap masuk dengan tujuan menghasut pembangkangan, sebaliknya Korea Selatan menyebut tuduhan itu 'tidak masuk akal'.

Bisnis.com, SEOUL--Korea Utara mengklaim menangkap mata-mata Korea Selatan yang menyelinap masuk dengan tujuan menghasut pembangkangan, sebaliknya Korea Selatan menyebut tuduhan itu 'tidak masuk akal'.

Seorang juru bicara dari Kementerian Utara Keamanan Negara, Kamis (7/11/2013) mengatakan dalam satu pernyataan bahwa para petugas menangkap anggota National Intelligence Service (NIS) Korea Selatan dan melakukan interogasi.

Dalam pengumuman yang dilakukan oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara itu, juru bicara mengatakan orang tak dikenal ditemukan di Pyongyang, ibu kota Korea Utara.

Pada awalnya dia bersikeras bahwa dia adalah orang China yang berada di DPRK (Korea Utara) dan kemudian seorang warga negara ketiga.

"Dalam perkembangan pengusutan, ia mengaku adalah warga Korea selatan yang menerobos ke Pyongyang setelah secara ilegal memasuki DPRK dari negara ketiga," kata pejabat dalam sebuah pernyataan yang disiarkan dalam bahasa Inggris, tulis Antara, Jumat 8/11/2013).

DPRK adalah singkatan dari Republik Demokrasi Rakyat Korea, nama resmi Korea Utara.

Dia mengatakan interogasi awal menunjukkan orang yang ditahan itu menyamar bekerja sebagai misionaris di negara tetangga DPRK sebelum memutuskan untuk datang langsung ke negara itu untuk tujuan melakukan kontak dan memenangkan dukungan dari 'unsur-unsur yang tidak jujur' dalam masyarakat.

"Ini sepenuhnya membuktikan sejauh mana kelompok boneka konservatif (di Selatan) telah mencapai pada gerakan-gerakan anti-Korea Utara," kata pejabat itu.

Pasukan keamanan setempat mengintensifkan pertanyaan kepada mata-mata itu, yang nama dan usianya tidak disebutkan.

Pengumuman ini terjadi saat hubungan antar-Korea telah memburuk setelah Korea Utara secara sepihak menunda reuni keluarga bagi orang-orang yang dipisahkan oleh Perang Korea 1950-53 pada akhir September.

Pyongyang telah meluncurkan serangan verbal hampir setiap hari melawan Korea Selatan dan kepemimpinannya.

Terkait dengan pengumuman tersebut, NIS Korsel membantah mentah-mentah tuduhan Utara.

"Korea Utara membuat klaim yang tak masuk akal dan tidak benar," kata seorang pejabat pada dinas intelijen.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper