Bisnis.com, INDRAMAYU - Petambak udang di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah akibat maraknya aksi penjarahan udang menjeleng musim panen tiba.
Petambak udang di Krangkeng Kabupaten Indramayu Fatah Aliyudin mengatakan setiap petambak mengalami kerugian yang bervariatif karena jumlah kehilangan udang akibat aksi penjarahan berkisar antara 10%-70%.
Saat ini, harga udang vaname mencapai Rp80.000/kg (30 ekor) dan potensi yang dihasilkan dalam 1 ha tambak udang bisa mencapai 7 ton. “Kehilangan 70% udang di tambak berarti kehilangan udang sekitar 4,9 ton atau senilai Rp392 juta,” katanya, Rabu (9/10/2013).
Fatah mengungkapkan para petambak kesulitan membendung aksi penjarahan meskipun sebagian petambak telah meminta bantuan pihak keamanan dari Kepolisian wilayah setempat untuk menjaga tambak mereka.
“Jumlah penjarahnya lebih banyak dari yang mengamankan, misalnya yang mengamankan 10 orang, penjarahnya lebih dari 200 orang,” ujarnya.
Fatah menambahkan para penjarah yang kebanyakan datang dari luar Kabupaten Indramayu biasanya beraksi pada sore hari terutama pada waktu menjelang musim panen udang seperti sekarang.
“Petambak udang kehabisan akal mengamankan lahan milik mereka dari aksi penjarahan, padahal gangguan virus terhadap udang tahun ini lebih sedikit,” tambahnya.
Sementara itu, hasil tangkapan udang sejumlah nelayan di Kabupaten Indramayu Jawa Barat turun drastis akibat tingginya tingkat kerusakan terumbu karang yang menjadi salah satu sumber makanan udang di perairan Indramayu. (Wandik Panca)