Bisnis.com, NEWARK - Unit bisnis Dainippon Sumitomo Pharma Co., Sunovion Pharmaceuticals Inc., memenangkan banding terhadap Dr. Reddy’s Laboratories Ltd. terkait paten obat tidur.
Pengadilan banding federal AS di Washington, seperti dilansir Bloomberg, Jumat (27/9/2013) menyatakan pengadilan tingkat sebelumnya telah keliru dalam memutuskan versi generik dari obat tidur Lunesta yang diproduksi Dr.Reddy tidak melanggar paten.
Lunesta, obat tidur milik Sunovion, mengandung paten yang melindungi eszopiclone yang merupakan kandungan aktif di obat tersebut. Dengan demikian, Dr. Reddy terbukti melakukan pelanggaran paten.
Paten yang diperkarakan ini sebenarnya akan habis masa perlindungannya tahun depan.
Pihak Dainippon Sumitomo menyebutkan Lunesta menghasilkan US$136 juta dari penjualan selama kuartal I/2013 di wilayah Amerika Utara dan China.
Perusahaan ini sudah melakukan pembicaraan dengan beberapa perusahaan farmasi lain terkait obat tidur tersebut, termasuk Teva Pharmaceutical Industries Ltd. Isinya memersilakan versi murah Lunesta dipasarkan sebelum masa perlindungan patennya habis.
Dainippon Sumitomo berbasis di Osaka, Jepang dan merupakan hasil merger antara Dainippon Pharmaceuticals dengan Sumitomo Pharmaceuticals yang berlangsung 8 tahun lalu.
Sementara, Dr. Reddy adalah produsen obat asal Hyderabad, India dan berdiri sejak 1984.