Bisnis.com, JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menargetkan jumlah paten yang dikelolanya bertambah sebanyak 800 paten pada 2023.
Deputi Bidang Fasilitas Riset dan Inovasi BRIN Agus Haryono mengatakan, jumlah tersebut merupakan akumulasi paten yang dapat harus didaftarkan oleh 12 organisasi riset yang bernaung di bawah BRIN.
"Kalau kita lihat dari 12 ORM targetnya itu kurang lebih 800 paten yang akan kita hasilkan pada 2023," ujarnya ditemui di Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2023).
Memasuki kuartal II/2023, pihaknya sejauh ini telah berhasil mendaftarkan sebanyak 16 paten. Sejumlah paten tersebut rencananya akan dikomersialisasikan oleh BRIN agar nilai produk tersebut dan dapat memberikan perlindungan pada paten.
Seperti diketahui, BRIN telah berhasil mengelola lebih dari 2.500 kekayaan intelektual (KI) yang terdiri dari 2.371 paten, 352 hak cipta, 122 desain industri, 46 merek, serta 17 perlindungan varietas tanaman (PVT).
Hak Kekayaan Intelektual tersebut, ujar Agus, dihasilkan oleh 4 entitas Lembaga Pemerintah Nonkementerian (LPNK) yaitu LAPAN, BBPT, LIPI, dan BATAN pada 1991 hingga sebelum terintegrasi dengan BRIN pada 2021, serta dari BRIN pada 2021-2022.
Baca Juga
Menurutnya, rincian kekayaan intelektual BRIN didominasi bidang teknologi manufaktur sebanyak 478 paten, disusul bidang material maju 420, bidang kesehatan 270, pertanian dan pangan 252, serta teknologi penerbangan 183.
Hingga akhir 2022, BRIN berhasil mengomersialisasikan sebanyak 62 paten dan hak cipta.