Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah warga Amerika Serikat yang tidak setuju dengan argumen Obama untuk menaikkan batas utang tanpa syarat mencapai dua banding satu.
Sebanyak 61% responden yang disurvei menyatakan bahwa merupakan langkah yang tepat mensyaratkan pemotongan belanja ketika batas utang dinaikkan meski berisiko untuk terjadi default karena Kongres tidak disiplin anggaran, demikian hasil survei Bloomberg National Poll yang dilaksanakan 20-23 September.
Sentimen itu didukung oleh hampir 75% anggota Partai Republik, yang 66% independen dan sebagian anggota Partai Demokrat. Hanya 28% dari responden yang mendukung imbauan Obama untuk sebuah rancangan undang-undang (RUU) anggaran yang bersih tanpa syarat mengikat.
“Kadang-kadang sulit untuk berunding jika anggota Partai Republik mengajukan permintaan yang tidak rasional, namun mengatakan ‘Saya tidak akan berbicara lagi karena saya mau bicara kalau ada cara yang efektif untuk mencapai tujuan,” ujar Sam Manders (29 tahun), anggota Partai Demokrat, sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis, (26/9/2013).