Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk meyakinkan hakim Mahkamah Konstitusi yang menyidangkan sengketa Pilkada Jawa Timur, saksi dari pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja sampai membawa kambing sebagai barang bukti.

"Saya dapat kambing tiga ekor (dari Gubernur Jatim Soekarwo). Kambingnya ada, saya bawa ke sini (MK) dua ekor," kata Samsul Huda, warga Pasuruan.

Samsul mengaku menerima bantuan kambing dari Program Bantuan Program Jalin Kesra Gubernur Jawa Timur.

Ketua Majelis Panel Akil Mochtar mempertanyakan kenapa harus bawa kambing ke sidang dan apakah benar dibawa dari Pasuruan.

"Saya bingung bawanya dari sana kan ongkosnya mahal. Bisa saja bapak beli di Pasar Rebo," kata Akil.

Samsul tetap mengaku kambing itu dibawa langsung dari Pasuruan dan merupakan pemberian Jalin Kesra. "Biar tahu buktinya," katanya.

 

Saksi lainnya, Supardal dari Magetan, juga mengaku mendapat kambing dari Bantuan Program Jalin Kesra Gubernur Jawa Timur.

Namun dia mengaku kambingnya sudah dijual. "Sudah dijual, sebagian ada yang mati".

Dia mengaku mendapatkan bantuan kambing bersama 20 warga desanya. "(Yang terima) 20-an orang di Balai Desa. Pak Lurah bilang ini (kambing) dari Pak Dhe (Soekarwo)," tuturnya.

Akil menanyakan apakah pemberian kambing ini disertai untuk memilih Soekarwo. "Tidak pak, cuma disuruh tempel stiker Jalin Kesra," kata Supardal.

Dalam sidang lanjutan sengketa Pilkada Jatim, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja, menghadirkan 20 saksi dan KPU lima saksi.

Namun majelis panel hanya sempat memeriksa 16 saksi dari pemohon.

Dalam dalilnya, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja, mengatakan pasangan Karsa melakukan pelanggaran yang terstruktur dengan membuat program kerja untuk bisa memenangkan dirinya dalam Pilkada Jatim.

"Dilakukan dengan modus dibuat suatu Pergub dan Perda. Perda ini memuat tentang bantuan hibah, kemudian dibuat Pergub. Inilah yang dibuat untuk dikeluarkan dana kepada masyarakat dan nanti ditumpangi," kata Kuasa Hukum Pemohon, Otto Hasibuan.

Pemohon juga menilai anggaran ini disahkan oleh DPRD karena Calon Gubernur Soekarwo merupakan ketua Partai Demokrat yang mengusung dirinya sebagai calon gubernur.

Untuk itu, pemohon meminta MK membatalkan hasil Pilkada Jatim dengan memerintahkan KPU Jatim menyelenggarakan pemilihan ulang dan mendiskualifikasi pasangan calon terpilih, Soekarwo-Saifullah.

Pilkada Jatim diikuti oleh empat pasangan, yakni pasangan Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah (Jempol), Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja (Berkah), Eggi Sudjana-Muhammad Sihat (Beres) dan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa).

Hasil rekapitulasi KPU telah memenangkan Karsa setelah meraih 8.195.816 suara (47,25%). Posisi kedua yakni pasangan Berkah meraih 6.525.015 suara (37,62%).

Kemudian pasangan Bambang-Said di urutan ketiga dengan raihan 2.200.069 (12,69%), terakhir pasangan Eggi-Sihat 422.932 suara (2,44%). (antara/yus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper