Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pramono Edhie Terapkan Politik Biaya Rendah

Bisnis.com, JAKARTA--Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo menegaskan pihaknya akan menerapkan politik berbiaya rendah untuk menjadi capres terpilih agar tak terjadi ikatan dengan pihak-pihak tertentu."Saya tak ingin terikat

Bisnis.com, JAKARTA--Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo menegaskan pihaknya akan menerapkan politik berbiaya rendah untuk menjadi capres terpilih agar tak terjadi ikatan dengan pihak-pihak tertentu.

"Saya tak ingin terikat beban membayar utang ketika saya terpilih nanti. Masyarakat harus diajari berpolitik dengan biaya rendah,"  ujarnya saat berbincang dengan wartawan usai meresmikan Media Center Edhie Wibowo 55, di Jakarta, Senin (23/9/2013).

Bahkan untuk berkampanye pun, dirinya mengeluarkan dana yang paling minim. "Pada saat berkampanye ke luar daerah, saya akan selalu menggunakan pesawat kelas ekonomi," ujarnya.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini lebih fokus pada bagaimana memperkenalkan diri ke masyarakat mengingat banyak yang belum mengenal dirinya.

"Saya ingin memperkenalkan wajah hingga program saya kepada masyarakat Indonesia. Namun, tak semua daerah akan disambangi untuk meningkatkan popularitas," ujarnya.

Ditantang apakah dirinya akan membeberkan sumbangan dari berbagai pihak yang mendukung upayanya, Edhie menjawab diplomatis.

"Saya mengikuti aturan saja. Kalau saya transparan, tetapi yang lain tidak, sementara KPU atau KPK tak menindak, buat apa? Yang jelas, sumbangan besar maupun kecil tak akan terikat," tutur Pramono.

Pada kesempatan itu, Pramono juga menyinggung persoalan yang belum terselesaikan saat ini, yakni kurangnya pemerataan pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini sudah tinggi, namun pertumbuhannya belum merata. Akibatnya, terjadi gap yang tinggi karena pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati segelintir orang.

Dia menegaskan pertumbuhan ekonomi harus diikuti pemerataan. Gap yang tinggi antara si kaya dan si miskin harus dipangkas habis. Salah satu cara yang paling efektif untuk menumbuhkan pemerataan, menurutnya, adalah meringkus aktivitas korupsi dalam membangun infrastruktur.

"Berapa banyak pertumbuhan yang tersendat karena persoalan korupsi," tegasnya. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper