Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yayasan LIA Terapkan Sistem Pengajaran Baru

Bisnis.com, JAKARTA - Yayasan LIA menerapkan sistem pengajaran baru yang lebih memanfaatkan kecanggihan teknologi Internet. Cara baru tersebut terinspirasi dari sistem The 21 Century Learning.

Bisnis.com, JAKARTA - Yayasan LIA menerapkan sistem pengajaran baru yang lebih memanfaatkan kecanggihan teknologi Internet. Cara baru tersebut terinspirasi dari sistem The 21 Century Learning.

“Memasukui usia 54 tahun ini, LIA melakukan perubahan besar yang cukup signifikan dalam sistem belajar dan mengajar. Sistem baru ini mulai diterapkan pada term IV/2013, Oktober nanti,” kata Prof. Conny Semiawan, Ketua Pengurus Yayasan LIA, di sela-sela peringatan HUT LIA di Jakarta, Minggu (22/9/2013).

Menurut Conny, pengajaran baru tersebut diinspirasikan oleh The 21 Century Learning, dimana pembelajaran abad  21 ini memiliki karakter yang disebut dengan 4C. Yaitu critical thinking, collaboration, communication, dan creativity.

Sistem baru ini, lanjutnya, lebih memanfaatkan IT dan jaringan Internet atau online. Para siswa bisa mengerjakan tugas-tugas di rumah, dan mengirimkan hasilnya kepada guru lewat Internet. Namun, pertemuan di dalam kelas tetap diadakan seperti biasa.

Nurinda Kamarudin, Ketua Panitia HUT ke-54 LIA, menambahkan momentum ulang tahun ini menjadi penting dalam menyambut perubahan abad 21. Karena itu semua kegiatan dalam memperingatinya mengusung tema A New Wave a Strengthening Our Position as a Market Leader.

Selama rangkaian HUT ini, katanya, pihaknya mengadakan mini teaching yang melibatkan 54 dari 76 gerai LIA yang  ada di seluruh Indonesia. “Kami berbagi ilmu dengan mendatangi  sekolah, universitas, dan perusahaan  di sekitar gerai masing-masing,” ujar Nurinda yang juga Kepala Cabang LIA untuk kawasan Cibubur.

Mini teaching ini, lanjutnya, adalah upaya Corporate Social Responsibility (CSR) LIA bagi dunia pendidikan bahasa Inggris, dan merupakan sekelumit upaya nyata karya lembaga itu dalam mencerdaskan bangsa.

Untuk kegiatan mini teaching selama 45 menit yang diadakan serentak pada 5 September 2013 di 54 sekolah di seluruh Indonesia, dan diikuti total 2.040 siswa tersebut, LIA menerima penghargaan dari MURI, sebagai Pembelajaran Secara Serentak Terbanyak.

“Sebelumnya, pada 29 Agustus 2013, LIA juga menerima penghargaan sebagai pemenang Word of Mouth Marketing dari Majalah SWA, dan Lembaga Riset Onbee untuk kategori English Course,” ujar Nurinda.

Dia menuturkan strategi yang dijalankan Lembaga Pendidikan LIA selama ini, berupa mix marketing, below the line, dan melalui event-based marketing seperti seminar untuk guru-guru sekolah umum, atau kompetisi siswa.

Saat ini, katanya, jumlah siswa yang terdaftar di LIA ada sebanyak 70.000 orang dan tersebar di seluruh Indonesia. Biaya kursus satu term (3 bulan) di lembaga ini berkisar Rp700.000-Rp1 juta per siswa.

 

 

  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper