Bisnis.com, JAKARTA– Isu suap mewarnai pelaksanaan fit and proper test calon Hakim Agung oleh DPR yang disebut-sebut melibatkan anggota Komisi III, Bachrudin Nasori.
Bachrudin diduga menerima suap dari salah seorang calon Hakim Agung, Dimyati Sudrajat.
Komisi III DPR mendapat informasi dari pemberitaan media yang menyatakan bahwa Bachrudin menerima sebuah amplop dari Sudrajat yang diberikan di dalam toilet pria gedung DPR.
Sebelumnya, seorang sumber mengaku melihat adanya pertemuan antara Bachrudin dan Sudrajat dalam toilet pria.
Saksi tersebut sempat mendengar perbincangan keduanya dan melihat ada pemberian sebuah kertas yang diduga merupakan amplop.
Menanggapi isu tersebut, Komisi III DPR segera menggelar rapat internal untuk meminta keterangan dan mempertanyakan kebeneran informasi tersebut kepada pihak-pihak terkait.
“Ini permasalahan serius karena menyangkut kepercayaan publik terhadap Komisi III DPR,” ujar Gede Pasek Suardika , pimpinan Komisi III DPR usai rapat internal untuk mendengar keterangan dari Bachrudin.
Bachrudin dalam keterangannya di hadapan pers menampik telah terjadi perjanjian atau transaksi dengan Sudrajat di dalam toilet.
Namun, dia membenarkan bahwa sempat terjadi percakapan dengan Sudrajat.
"Saat itu saya hanya menanyakan kepada Sudrajat, CHA yang merupakan wanita karir yang mana, sambil menunjukkan kertas daftar jadwal fit and propper test CHA kepadanya," ujar Bachrudin kepada pers di ruang rapat Komisi III DPR, Rabu (18/9/2013).
Menurutnya, pertemuan dengan Sudrajat hanyalah kebetulan dan tidak ada niatan tertentu.
“Kalau memang saya berencana melakukan perjanjian, kenapa harus dilakukan di toilet. Kan bisa di tempat lain tetapi saya sungguh-sungguh tidak memiliki niatan apapun dan memang tidak terjadi perpindahan barang sama sekali seperti yang dituduhkan,” terangnya.
Seusai pertemuan dengan Sudrajat di toilet, Bachrudin terlihat absen atau tidak hadir dalam fit and proper test CHA berikutnya.
Menurut pengakuannya alasan ketidakhadirannya saat itu adalah karena dia telah kembali ke apartemennya yang terletak tidak jauh dari gedung DPR untuk beristirahat.
“Saya kembali ke apartemen untuk istirahat, bisa dicek dari CCTV apartemen saya. Tetapi saya langsung kembali ke DPR begitu mendengar kabar dari salah seorang stafnya mengenai pemberitaan ini, saya langsung kembali ke DPR untuk konfirmasi” ucapnya. (ra)