Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inovasi Dosen Unila Pacu Produktivitas Sentra Genteng Lampung

Bisnis.com, BANDARLAMPUNG - Desa Jati Agung, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, Lampung dulu adalah desa miskin. Kini, desa tersebut menjadi desa makmur dan percontohan  sentra pembuatan genteng yang cukup besar di Lampung.

Bisnis.com, BANDARLAMPUNG - Desa Jati Agung, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, Lampung dulu adalah desa miskin. Kini, desa tersebut menjadi desa makmur dan percontohan  sentra pembuatan genteng yang cukup besar di Lampung.

Kondisi inilah yang kemudian menarik minat dosen Fakultas Teknik Universitas Lampung (FT Unila), Yanuar Burhanuddin. Ia melihat bahwa masih ada potensi yang bisa dikembangkan lagi di desa sentra genteng tersebut.

“Sebenarnya alat/teknologinya sudah ada dan dipakai, namun belum banyak yang berupaya untuk memaksimalkannya,” ungkap Yanuar seperti dikutip web Unila. Desain gentengnya pun seperti biasa, tidak ada kreasi baru. Namun, jika alat ini berhasil  dimaksimalkan, maka akan semakin meningkatkan produktivitas pembuatan genteng.

“Alat ini merupakan alat pembuatan genteng hidraulik yang bisa digunakan untuk membuat dua jenis genteng. Bisa digunakan untuk genteng dari tanah liat biasa, atau dari bahan pasir dan semen, bisa juga untuk membuat paving block,” papar Yanuar lagi. Inilah yang dimaksud untuk meningkatkan produktivitas.

Inovasi peningkatan produktivitas itulah yang akan dikembangkan. Peningkatan yang dimaksud adalah, misalnya, jika musim hujan tiba biasanya produksi genteng akan berhenti sekitar tiga bulan, karena hanya mengandalkan satu bahan pembuatan (tanah liat) yang membutuhkan sinar matahari. Namun, dengan alat ini, produksi tetap bisa jalan dengan bahan lain (genteng beton) karena hanya butuh dianginkan untuk kering. “Selain itu alat ini juga menghemat tenaga kerja yang terkadang para pengrajin genteng juga kekurangan,” katanya.

Yanuar telah menghitung bahwa dengan menggunakan alat ini, produktivitas pembuatan genteng akan meningkat 1 : 3. “Produksi genteng biasanya sekitar 50.000 buah perbulan, namun dengan alat ini bisa mencapai 150.000 buah perbulan. Kini kami masih terus melakukan penjajakan dan mengadakan pelatihan pembuatan dan pemasaran kepada para pengrajin di desa tersebut.”

Alat ini juga menurut Yanuar masih terus dalam tahap penyempurnaan rancangan bekerja sama dengan sebuah bengkel. Begitupun dengan desain tungku pembakaran. “Sebenarnya ini sebuah tantangan. Kami menggunakan teknologi yang sudah maju untuk mengatasi masalah sederhana,” terus Yanuar. Alat yang baik tentu berimbas pada hasil yang maksimal. Apalagi kebutuhan genteng di Jakarta dan Banten sangat besar, sehingga pasar genteng masih sangat menjanjikan.

“Kami berharap dengan alat ini benar-benar bisa sangat membantu para pengrajin karena peningkatan produktivitas yang mencapai 150 persen. Jika dijalankan dengan baik, dalam hitungan kasar saja, dengan menggunakan alat ini, dalam lima tahun saja para pengrajin genteng itu sudah bisa kembali modal,” tutupnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper