Bisnis.com, JAKARTA - Menko Kesra Agung Laksono minta para petugas Kantor Pos untuk menyosialisasikan bantuan siswa miskin (BSM), kepada pemegang kartu perlindungan sosial yang jumlahnya mencapai 15,5 juta rumah tangga sasaran.
"Saat ini dari anggaran lebih dari Rp10 triliun, tapi baru terserap 10," kata Agung saat meninjau penyaluran bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) tahap kedua, dan sosialisasi bantuan siswa miskin di Kantos Pos Tebet Barat, Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Agung bersama tim dari Kemenko Kesra hari ini juga meninjau penyaluran BLSM tahap kedua dan menyaksikan musyawarah desa terkait kartu perlindungan sosial (KPS) retur di Kelurahan Manggarai, Jakarta.
Dia menjamin BSM sebagai bentuk lain kompensasi kenaikan harga BBM ini, tepat sasaran. "Yang memegang KPS jika punya anak usia sekolah, berhak mendapatkan BSM. Dananya tidak diambil di Kantor Pos, tapi langsung ke rekening siswa," ujarnya.
Agung menyadari masih kecilnya serapan dana BSM, karena kurangnya sosialisasi. Terlebih program ini baru digulirkan pada 26 Agustus 2013. Untuk itu dia meminta petugas Kantor Pos agar pro aktif menanyakan kepada penerima BLSM, apakah memiliki anak usia sekolah. "Syaratnya hanya KPS itu saja," ungkap Agung.
Dia mengatakan walau di Kantor Pos dipasang sosialisasi BSM, tetapi tidak semua pemegang KPS mengetahui atau membacanya.
Contohnya dalam dialog Menko Kesra dengan seorang ibu. "Ibu punya anak usia sekolah? Nah, ibu bisa mengurus bantuan siswa miskin untuk anak ibu. Ibu sudah tahu?" tanya Agung, Ibu yang ditanya menggelengkan kepalanya dan menjawab "tidak tahu".
Untuk memperoleh BSM, kata Menko Kesra, rumah tangga sasaran (RTS) penerima kartu perlindungan sosial cukup membawa KPS ke sekolah/madrasah tempat siswa terdaftar, untuk dicalonkan sebagai penerima manfaat Program BSM, paling lambat 13 September 2013.
Program BSM ditujukan kepada 16,6 juta anak usia sekolah, dari 15,5 juta rumah tangga miskin dan rentan penerima KPS, dengan besaran manfaat Rp225.000 per semester untuk SD/MI, dan Rp375.000/semester untuk SMP/MTs, serta Rp500.000/semester untuk SMA/SMK/MA.
“Kami harapkan agar rumah tangga penerima KPS segera mendaftarkan anaknya ke sekolah/madrasah tempat siswa terdaftar, untuk mendapatkan manfaat BSM ini," ungkapnya.