Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Suriah: 6 Kapal Perang AS Bersiaga, 200 Tomahawk Siap Tembak

Bisnis.com, JAKARTA - Gertakan Amerika serikat terhadap Suriah ternyata tidak main-main. AS telah menempatkan 6 kapal perangnya di Laut Tengah.

Bisnis.com, JAKARTA - Gertakan Amerika serikat terhadap Suriah ternyata tidak main-main. AS telah menempatkan 6 kapal perangnya di Laut Tengah.

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan di Pentagon mengungkapkan enam kapal itu terdiri dari 5 kapal perusak, dan 1 kapal amphibi San Antonioa, yang biasa digunakan untuk pendaratan pasukan marinir.

Dia mengungkapkan kehadiran kapal San Antonio itu sebenarnya sudah lama ditempatkan di Laut Tengah. Namun, kapal itu disiapkan untuk mendekati 5 kapal perusak itu untuk menghadapi berbagai kemungkinan.

"Ini untuk tindakan penjegahan," ujar pejabat militer yang enggan diungkap jati dirinya itu kepada Reuters di Washington.

Dalam kondisi normal, angkatan laut AS selalu menempatkan 3 kapal perusak di wilayah Laut Tengah. Namun, Gedung Putih memutuskan untuk menambah 2 kapal perusak demi melihat situasi krisis Suriah yang kian memburuk.

Pejabat itu mengatakan kombinasi 5 kapal perusak itu dilengkapi dengan rudal Tomahawk sebanyak 200 unit.

Byron Callan, Analis Capital Alpha Partners, memprediksikan angkatan laut AS akan melakukan serangan ke Suriah dengan menembakkan 200--300 rudal Tomahawk.

"Bandingkan dengan operasi penyerangan ke Lybia yang menembakkan 221 rudal Tomahawk," katanya.

Namun, seorang pejabat Kementerian Pertahanan meyakini serangan ke Suriah tidak akan membutuhkan rudal sebanyak itu.

"Itu karena sasaran tersebut saling berdekatan," ujar sumber itu merahasiakan sasaran serangan di Suriah tersebut.

AS berniat menyerang Suriah setelah didapati rezim Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia dalam menghadapi para pemberontak.

Sebuah serangan senjata kimia Suriah pada 21 Agustus menewaskan 1.429 warga sipil Suriah, termasuk 426 anak-anak, menurut laporan dari seorang intelijen AS menyimpulkan pada Jumat (30/8/2013).

Presiden Barack Obama menggunakan laporan tersebut untuk membuat kasus untuk pembalasan terhadap pemerintah Suriah.

Intelejen AS mengumpulkan untuk laporan AS termasuk penyadapan komunikasi oleh seorang pejabat senior dengan serangan serta manusia lainnya, sinyal satelit, laporan intelejen 4 halaman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sutarno
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper