Bisnis.com, JAKARTA--Dua pekan setelah penataan lalu lintas kawasan Tanah Abang kembali terjadi kemacetan yang dipicu oleh angkutan umum ngetem.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan hal itu menjadi masalah sebuah program penataan lalu lintas yang berkelanjutan. Dinas Perhubungan DKI sudah diminta menertibkan secara tegas penghambat arus lalu lintas.
"Itu masalahnya satu, angkot ngetem. Saya sudah telpon Dishub, tungguin, gebukin mobilnya," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (27/8/2013).
Perilaku angkot ngetem seperti ini menjadi penyebab kemacetan utama di Jakarta. Pasalnya kalau sudah ada satu berhenti membuat kendaraan di belakangnya tidak bisa jalan. Apalagi kerap sopir angkot tutup telinga terhadap bunyi kelakson kendaraan di belakangnya.
"Kalau sudah gitu gimana? Kalau satu berhenti ya lainnya nggak bisa jalan," ujar Jokowi.
Selama dua pekan pasca lebaran tahun ini, kawasan pasar Tanah Abang cukup bersih dari PKL dan kendaraan ngetem. Sayangnya penyakit kendaraan ngetem ini kembali muncul saat pasar tekstil dan garmen terbesar di Indonesia itu mulai ramai. Apalagi saat angkutan umum dilewatkan Jl Jati Baru yang membelah kawasan pasar Tanah Abang.