Bisnis.com, JAKARTA - Pemasokan senjata ilegal saat ini disinyalir terkait dengan sejumlah kasus penembakan anggota polisi yang terjadi akhir-akhir ini.
Menyusul adanya kejadian tersebut, Mabes Polri berupaya memperkuat pengamanan di daerah perbatasan.
“Kami akan lakukan peningkatan pengamanan di perbatasan bersama dengan TNI dan instansi terkait,"kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Agus Rianto hari ini, Kamis (22/8/2013).
Selain bekerjasama dengan TNI dan instansi terkait lainnya, Polri juga akan bekerjasama dengan kepolisian negara lain.
Hal tersebut ditujukan untuk memutus rute-rute yang digunakan oleh kelompok teroris yang mendapatkan pasokan peredaran senjata api dari negara-negara tetangga.
Menurutnya, kondisi Indonesia yang terdiri dari puluhan ribuan pulau menyebabkan upaya pengamanan yang dilakukan selama ini tidak cukup optimal.
“Namun bukan berarti jalur-jalur tersebut tidak berada dalam pengawasan kepolisian,” katanya.
Pengamat teroris Al Chaidar mengatakan kelompok teroris selama ini kerap menggunakan senjata api jenis AK, terutama dari jenis AK 47, AK 49, dan AK baru.
Alasannya adalah senjata jenis tersebut memiliki flexibilitas cukup dengan kondisi mereka yang berpindah-pindah (nomaden).
Chaidar menambahkah senjata-senjata tersebut diselundupkan dari Filipina sebelum masuk ke Indonesia.
Adapun rute yang dimaksimalkan oleh kelompok teroris, di antaranya seperti melalui jalur Tawau dan Sebatik (Malaysia), dan Manado.