Bisnis.com, KAIRO—Seorang saksi mengatakan pasukan keamanan menembaki puluhan pundukung Presiden terguling Mohamed Mursi, beberapa hari setelah panglima militer menyerukan mandat rakyat untuk menghapus kekerasan dan terorisme.
Sejumlah pria berseragam polisi dan helm hitam menembaki kerumunan orang yang berkumpul sebelum fajar di sekitar sebuah masjid sebelah timur Kairo, kata gerakan Ikhwanul Muslimin (IM).
"Mereka tidak menembak untuk melukai, tapi mereka menembak untuk membunuh," kata juru bicara IM, Gehad El-Haddad, Sabtu (27/7/2013).
"Peluru itu menyasar ke kepala dan dada," sambungnya.
Pertumpuhan darah, di dekat tanah para militer tempat Presiden Anwar Sadat dibunuh pada 1981, telah mengguncang negeri Piramid yang tengah berjuang dengan masa transisi menuju demokrasi selama dua tahun setelah Hosni Mubarak digulingkan dari kekuasaan.
Sebuah laman resmi IM mengatakan, 120 orang terbunuh dan 4.500 lainnya luka-luka.
Wartawan Reuters menghitung ada 36 jenazah di kamar dalam satu kamar mayat, sementara pejabat kesehatan mengatakan ada lebih dari 21 mayat di dua rumah sakit terdekat.