Bisnis-Kepri.com, BATAM – PT Bintan Bersatu Apparel memiliki beberapa pertimbangan sehingga bersedia menerapkan Protokol Kebebasan Berserikat di perusahaannya.
Agnes Ceow, General Manager PT Bintan Bersatu Apparel mengemukakan pihaknya tidak begitu saja memutuskan mengikuti Protokol Kebebasan Berserikat (PKB) yang digagas Adidas dan Puma untuk diterapkan di Indonesia.
“Kami punya beberapa alasan penting untuk protokol ini,” ujarnya, Jumat (19/7/2013).
Salah satunya, kata dia, manajemen meyakini penerapan protokol akan menggenjot produktifitas pabrik.
Dia menjelaskan, sebelum protokol ini diwacanakan untuk diterapkan, mereka hanya mampu menghasilkan 60% dari total kemampuan karyawan dan kapasitas pabrik.
Namun ketika protokol ini diwacanakan ke para karyawan, tidak dalam waktu lama produktifitas meningkat hingga 85%.
“Baru diwacanakan saja peningkatan produktifitasnya sudah sebesar itu,” kata dia.
Setelah protokol itu diwacanakan akan diterapkan, para karyawan dia lihat makin semangat bekerja.
Lebih jauh dia menjelaskan, manajemen meyakini protokol itu juga akan membangun rasa kekeluargaan antara perusahaan dengan para pekerjanya dan berbagai masalah dapat lebih mudah diselesaikan.
“Perusahaan asing harus ikut kultur Indonesia baru bisa kerjasama baik dengan para karyawannya,” kata wanita asal Singapura itu.
Protokol ini pun dalam waktu dekat akan diterapkan di pabrik-pabrik grup perusahaan lain di Vietnam, Singapura dan China.
Bintan Bersatu Apparel sendiri saat ini menjadi perusahaan di dalam grup mereka yang pertama menerapkan protokol tersebut.(yop)