Bisnis.com, JAKARTA--Peningkatan kebutuhan bahan pokok menjelang Lebaran biasanya diikuti dengan lonjakan harga.
Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta menghimbau seluruh masyarakat agar berpartisipasi menjaga kestabilan harga bahan pokok, dengan cara membeli sesuatu sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan.
Kepala Dinas UMKM dan Perdagangan DKI Ratnaningsih mengungkapkan momen Ramadan dan Lebaran juga selalu menjadi kesempatan bagi pedagang meraup keuntungan besar dari selisih harga kulakan dengan harga jual.
Makanya, pedagang diharapkan juga tidak menimbun bahan pangan terlalu lama, maksimal 3 bulan agar harga pangan di pasaran tetap stabil.
"Tingginya harga kebutuhan pokok karena pembelian didasarkan keinginan, bukan kebutuhan karena selama ini menjelang Lebaran selalu dijadikan momen oportunis meraup laba besar," ujarnya di sela rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menjelang Idul Fitri 1434 Hijriah di Balai Kota DKI, Senin (15/7/2013).
Dia mengungkapkan Pemprov bersama pemerintah pusat akan menggelar Operasi Pasar (OP) untuk beras dan daging dalam pekan ini. Namun demikian, pemerintah berharap perusahaan swasta bersedia mengadakan kegiatan Corporate Social Responsibilty (CSR) untuk memberikan subsidi kebutuhan pokok kepada karyawan dan masyarakat sekitar.
"Dengan cara Itu [CSR] dipercaya bisa mengendalikan harga lebih terjangkau dan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok saat hari raya," katanya.