Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Belajar ke Malaysia untuk Atasi Kemiskinan

Bisnis.com, JAKARTA--Indonesia dan Malaysia melakukan kerja sama untuk mewujudkan pembangunan kesejahteraan sosial dan masyarakat.

Bisnis.com, JAKARTA--Indonesia dan Malaysia melakukan kerja sama untuk mewujudkan pembangunan kesejahteraan sosial dan masyarakat.

“Kami berkomitmen untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan masyarakat menuju tantanan dunia baru yang makmur dan sejahtera,” kata Toto Utamo Budi Santosa, Sekjen Kemensos, usai pertemuan Technical dan Joint Working Group nota kesepahaman antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia, Senin (8/7/2013).

Toto menjelaskan penandatangan kerja sama antarkedua negara sudah dilakukan oleh Mensos di Kuala Lumpur, Malaysia pada Desember 2012.

Menurutnya, realisasi kerja sama tersebut memiliki posisi strategis, selain sebagai upaya serius mewujudkan kesejahteraan dan pembangunan masyarakat, juga mendorong saling berbagi pengalaman dan informasi, serta peningkatan pendidikan dan pelatihan (diklat) sumber daya manusia.

“Pembahasan dan realisasi program itu merupakan momentum tepat untuk belajar dan berbagi informasi, dalam meningkatkan pelayanan kesejahteraan sosial dan pembangunan masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Makmur Sunusi, Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Integrasi Sosial yang juga ikut dalam pertemuan dengan Sekjen Kementerian Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat Malaysia Dato Sri Noorul Ainur Mohd Nur, menuturkan kerja sama tersebut untuk mencari desain, jaringan, dan memadukan program kedua Negara pada masalah sosial dan masyarakat.

Dia menjelaskan kerja sama ini akan direalisasikan dalam bentuk pertukaran informasi, pelatihan bersama, kunjungan ke lembaga kesejahteraan dan komunitas sosial yang bergerak di bidang pelayanan keluarga, anak-anak, lanjut usia, dan penyandang cacat, serta kemiskinan.

Dalam penanganan kemiskinan, kata Makmur, Malaysia melakukannya cukup efektif. “Nanti kita akan mempelajarinya. Selain itu juga kerja sama dibidang pendukung profesi, pekerja sosial, dan sejumlah tenaga pendidik kita kuliah S2 dan S3 di Malaysia,” ungkapnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper