BISNIS.COM, JAKARTA-Partai Nasional Demokrat menilai bangsa Indonesia kehilangan tokoh pejuang pers nasionalis sejati dan komitmen pada Negara Kesatuan Republik Indonesia, menyusul wafatnya wartawan senior Sayyid Dja'far bin Husein bin Ahmad Assegaf (Djafar Assegaf/81).
"Beliau selalu bersemangat untuk mendorong generasi muda agar tetap menjaga NKRI yang berbhinneka tunggal ika," kata Sekjen Partai NasDem, Patrice Rio Capella.
Dia memaparkan almarhum sering bercerita kepada anak-anak muda tentang perjuangannya sejak jaman Jepang, sehingga membuat dirinya bangga terhadap Djafar.
"Kami turut berbelasungkawa atas meninggalnya tokoh pers tersebut. Kami harapkan beliau dapat diterima disisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," katanya.
Rencananya, tambah dia, dirinya bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh akan datang datang ke rumah duka untuk menyatakan belasungkawa kepada keluarganya.
Djafar Assegaf meninggal dunia pada Rabu pagi (12/6/2013) pukul 05.19 WIB, sempat menjalani kemoterapi setelah menjalani operasi akibat penyakit hernia yang diderita almarhum sejak 17 tahun lalu.
"Pascaoperasi ayah masih bertahan. Tetapi setelah kemoterapi, beliau mungkin sudah tidak kuat lagi, mungkin ini sudah waktunya," kata Gazy Assegaf, salah satu putra almarhum.
Gazy mengatakan ayahnya tersebut tidak berpesan apa-apa untuk keluarga. "Itu yang kami tunggu-tunggu sebetulnya. Beliau cuma bilang 'sudah jangan diapa-apakan lagi'".
Menurut rencana, almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan pada hari ini juga.
Sebelumnya, mantan Duta Besar Indonesia untuk Vietnam tersebut sempat dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kencana sejak 17 Maret 2013, namun seminggu terakhir mendiang dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Kemayoran.
Semasa hidupnya, Djafar Assegaf dikenal aktif di dunia politik, sebagai mantan Ketua Dewan Pembina Partai NasDem dan menjabat peranan penting di berbagai media, seperti Wakil Pimpinan Umum Harian Media Indonesia. Mendiang juga sempat aktif mengajar sebagai dosen FISIP Universitas Indonesia.(antara/yus)
BACA JUGA: