BISNIS.COM, BEIRUT—Tentara Suriah dan sekutunya Hizbullah Lebanon berhasil merebut penguasaan kota perbatasan Qusair, serta berhasil menumpas pasukan pemberontak yang melawan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad selama 2 tahun.
"Kami tidak akan ragu-ragu untuk menghancurkan dengan tangan besi siapa yang menyerang kami. Nasibnya adalah hidup atau mati," kata tentara Suriah dalam pernyataannya, Rabu (5/6/2013).
"Kami akan meneruskan perjuangan kemenangan kami hingga kami memperoleh kembali setiap jengkal tanah Suriah," sambungnya.
Qusair adalah kota yang terletak di barat Suriah, dan berada di rute pasokan dalam lintas perbatasan penting dengan Lebanon.
Para pemberontak yang kalah persenjataan mengatakan, mereka telah mundur dari Qusair setelah 2 minggu bertempur sengit beserta keterlibatan Syiah Hizbullah di perang sipil Suriah tersebut.
Sementara pejuang pesawat tempur Hizbullah mengatakan, kota yang telah jatuh dalam serangan ofensif dalam semalam itu kemudian mengerahkan tank-tank dan para tentaranya untuk menggilas reruntuhan bangunan di jalanan setelah subuh, dengan banyak bangunan di pusat kota itu dikurangi menjadi tumpukan yang berserakan.
Dengan didukung oleh bantuan Rusia dan Iran, tentara Assad meluncurkan serangkaian kotra-serangan dalam beberapa minggu terakhir saat melawan pemberontak Sunni yang memeranginya.
Sementara itu, seorang anggota milisi Suriah pro-Assad mengatakan fokus militer mungkin sekarang berpindah ke provinsi utara Aleppo, yang sebagian besar berada di tangan pemberontak selama setahun terakhir.
"Siapa pun yang menguasai Qusair itu berarti menguasi pusat negara, dan siapapun yang menguasai pusat negara itu berarti juga menguasai seluruh Suriah," tegas Brigadir Jenderal Yahya Suleiman, saat berbicara di televisi Mayadeen yang berbasis di Beirut, seperti dikutip Reuters.