Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PBB Yakini Penggunaan Senjata Kimia di Suriah

BISNIS.COM,AMSTERDAM—Tim Penyelidik HAM PBB mengatakan bahwa mereka memiliki alasan yang kuat untuk meyakini bahwa senjata kimia dengan jumlah terbatas telah digunakan di Suriah.

BISNIS.COM,AMSTERDAM—Tim Penyelidik HAM PBB mengatakan bahwa mereka memiliki alasan yang kuat untuk meyakini bahwa senjata kimia dengan jumlah terbatas telah digunakan di Suriah.

Tim tersebut terdiri lebih dari 20 penyelidik yang melakukan 430 wawancara dari 15 Januari hingga 15 Mei di antara para pengungsi di negara-negara tetangga dan melalui Skype dengan orang-orang yang masih di Suriah.

"Ada alasan kuat meyakini adanya bahan-bahan kimia beracun dalam jumlah terbatas digunakan. [Tapi] Ini belum memungkinkan menyangkut barang bukti yang ada, untuk menentukan apa bahan kimia akurat yang digunakan, sistem penyampaiannya, ataupun pelakunya," cetus Paulo Pinheiro, yang memimpin komisi penyelidikan PBB, di Jenewa, Selasa (4/6/2013), sebagaimana dikutip Reuters.

Padahal, tim penyelidik PBB tersebut sejauh ini telah ditolak aksesnya untuk memasuki Suriah dan belum mampu membuktikan penggunaan senjata kimia itu telah digunakan, sehingga tuduhan PBB itu masih menjadi tanda tanya.

Dalam laporan terakhirnya, mereka mengatakan telah menerima dugaan dimana angkatan bersenjata Suriah dan pemberontak telah menggunakan senjata yang dilarang tersebut. Namun, sebagian besar keterangan terkait penggunaannya dilakukan oleh angkatan bersenjata.

Sementara itu, Komisi PBB mengatakan pihaknya akan memeriksa empat serangan beracun yang dilaporkan pada Maret dan April, tetapi tidak bisa menentukan pihak mana yang berada di belakang mereka.

"Saksi-saki yang kami wawancarai mencakup korban, pengungsi, yang melarikan diri ke beberapa daerah, dan staf medis," kata Paulo, dengan menolak alasan yang lebih spesifik karena alasan kerahasiaan.

Meningkatnya laporan dari medan perang atas penggunaan senjata kimia telah terdengar menjadi tanda peringatan bahaya di Barat, sehingga mendesak untuk memberikan pinjaman darurat kepada diplomasi baru untuk mengakhiri perang.

Di bagian lain, pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dan para penentangnya telah saling menuduh terkait penggunaan senjata kimia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Winda Rahmawati
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper