Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PESAWAT MILITER AS NYASAR: Ditahan Karena Tak Ada Izin Terbang di wilayah Indonesia

BISNIS.COM, JAKARTA-Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan pesawat milik Angkatan Udara Amerika Serikat terpaksa mendarat di Aceh karena adanya kesalahan dalam perencanaan terbang."Ada kesalahan perencanaan penerbangan oleh pesawat tersebut.

BISNIS.COM, JAKARTA-Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan pesawat milik Angkatan Udara Amerika Serikat terpaksa mendarat di Aceh karena adanya kesalahan dalam perencanaan terbang.

"Ada kesalahan perencanaan penerbangan oleh pesawat tersebut. Pesawat harusnya dari Kolombo menuju Singapura. Tetapi karena ada kesalahan perhitungan pengisian bahan bakar, maka tidak sampai Singapura," kata Panglima TNI di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Selasa (21/5/2013).

Laksamana Agus Suhartono mengatakan pesawat tersebut meminta izin mendarat di Aceh untuk kemudian mengisi bahan bakar. "Jadi bukan ada masalah lain-lain".

Sebelumnya, TNI Angkatan Udara Sultan Iskandar Muda Provinsi Aceh menahan sementara pesawat militer milik Amerika Serikat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Senin, karena tidak memiliki izin terbang dalam wilayah Indonesia.

Komandan Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Supri Abu di Aceh Besar mengatakan bahwa keberadaan pesawat militer AS jenis Dornier seri 328 dari Maldives, Srilanka menuju Singapura telah terlacak di radar di Lhokseumawe.

"Pesawat militer AS yang mendarat sekitar pukul 14.00 WIB itu tidak bisa melanjutkan perjalanannya sebelum memiliki izin terbang di wilayah Indonesia".

Dia menjelaskan , setiap pesawat militer yang akan terbang harus memiliki dua izin, yakni dari Kementerian Luar Negeri dan Mabes TNI. Namun pesawat militer AS itu tidak memiliki izin keduanya.

"Artinya, pesawat yang ditumpangi lima awak yang terdiri atas tiga militer dan dua sipil tidak bisa melanjutkan penerbangannya sebelum kedua izin tersebut ditebitkan," katanya.

Supri juga mengatakan bahwa lima awak pesawat itu juga tidak bisa meninggalkan pesawat sebelum kedua izin administrasi dikeluarkan oleh kedutaan besar negara bersangkutan.

"Kami memberikan kesempatan kepada awak pesawat militer AS untuk berkoordinasi dengan kedutaan besarnya dalam pengurusan administrasi. Jika administrasinya selesai, mereka bisa melanjutkan perjalanannya," katanya.

Supri menambahkan pihaknya tidak perlu memaksa pesawat itu dengan mengunakan pesawat tempur karena pesawat bernomor lambung 13075 menyatakan akan mendarat di Bandara SIM Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar.

"Salah seorang awak berpangkat kapten mengaku adanya kesalahan informasi dalam penerbangan dari Srilanka menuju Singapura". (antara/yus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper