BISNIS.COM, JAKARTA-Bencana longsor melanda areal tambang PT Freeport Mimika Papua mengakibatkan 32 pekerja tambang terjebak di bawah tanah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bencana longsor terjadi saat atap terowongan QMS Underground area Big Gossan tiba-tiba runtuh sekitar pukul 07.45 WIT, Selasa (14/5/2013).
"Kejadian longsor berlokasi di sekitar jalan masuk ke terowongan area Big Gossan Mil 74. Kemungkinan besar evakuasi dapat dilakukan pada sisi lorong lainnya," katanya dalam siaran pers, Selasa (14/5/2013).
Dari data yang berhasil dihimpun, sambung Sutopo, longsor terjadi ketika aktivitas tambang berjalan seperti biasanya. Sekitar 32 pekerja yang berada di bawah tanah pun terjebak dan tidak bisa keluar dari areal tambang di bawah tanah. Kondisi saat ini, 5 korban telah berhasil dievakuasi namun masih belum dapat dikonfirmasi status korban evakuasi tersebut.
"Sekarang masih dilakukan upaya evakuasi terhadap para pekerja yang terjebak. Pihak terkait pun belum mendapat informasi secara detail terkait kronologi longsor di Freeport itu," terangnya.
Tim Emergency Response Group (ERG) PT Freeport Indonesia dan tenaga bantuan petugas medis Rumah Sakit SOS Tembagapura, karyawan Security and Risk Manajement (SRM) beserta sejumlah anggota polisi dari Polsek Tembagapura telah siaga dan melakukan upaya evakuasi di lokasi kejadian. BPBD Papua telah melakukan koordinasi dengan PT Freeport Indonesia. Sementara itu pendataan masih dilakukan. (mfm)